Senin 26 Mar 2018 13:14 WIB

Saksi: Bimanesh Minta Disiapkan Ruang Rawat VIP untuk Setnov

Setnov berupaya dirawat di RS Permata Hijau dengna diagnosis penyakit hipertensi.

Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo menjalani sidang perdana di pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo menjalani sidang perdana di pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Plt Manajer Pelayanan Medik RS Medika Permata Hijau, dokter Alia mengaku bahwa dokter spesialis penyakit dalam Bimanesh Sutarjo meminta dirinya untuk menyiapkan ruang very important person (VIP) untuk Setya Novanto sebelum pasien masuk. Alia hari ini bersaksi untuk terdakwa Bimanesh.

"Pada pukul 14.00 siang saya ditelepon dokter Bimanesh, katanya ada pasiennya yang mau masuk, dia mengatakan sedang bersama dengan pengacaranya Pak Setya Novanto, lalu disambungkan lewat speaker dan saya lanjut bicara dengan pengacaranya, Pak Fredrich yang mengatakan minta tolong agar ruangan disiapkan di ruang VIP, kalau ada keluarga yang banyak juga minta tolong ada tambahan satu ruangan kalau memang dibutuhkan," kata Alia di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (26/3).

Bimanesh sebelumnya didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan ketua DPR Setya Novanto diperiksa KPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP-el.

"Pak Fredrich menyatakan tolong disiapkan perawat-perawat yang senior untuk tugas di ruangan Pak SN ini, setelah itu dokter Bima mengatakan untuk lapor ke dokter April, direktur rumah sakit," ungkap Alia.

Alia saat ini tidak lagi bekerja di RS Medika dan memutuskan pindah ke Palembang untuk bekerja di PT Selaras Jantung Indonesia. Setelah pembicaraan telepon itu, Alia pun berdiskusi dengan rekan-rekannya mengenai permintaan kamar VIP dan tambahannya.

"Saya diskusi juga bahwa pasien ini sedang ada permasalahan dengan pihak KPK jadi beritahu direktur, tapi saya sudah tanya ini tidak terkait masalah hukumnya kan? Dikatakan dokter Bima 'Tidak-tidak kita semua sesuai prosedur saja', dijawab begitu," tambah Alia.

Selanjutnya, Alia menginformasikan permintaan tersebut ke dokter Michael Chia Cahaya yang saat itu bertugas sebagai dokter jaga di IGD bahwa akan masuk pasien dari dokter Bimanesh Sutarjo bernama Setnov dengan diagnosis panyaklt hipertensi berat. "Dokter Michael mengatakan 'Kalau tidak sakit bagaimana?' nadanya sedikit guyon," ungkap Alia.

Sambil menunggu Setnov datang, Alia pun mengecek ruangan VIP yang kosong. Ia kemudianmenetapkan ruang 323 sebagai tempat rawat inap Setnov sebagai ruangan yang paling baik.

"Selanjutnya sebelum shalat magrib, dokter Michael telepon saya, dia mengatakan 'Dok saya didatangi pengacara Setnov', dokter Michael marah ke saya karena dia didatangi pengacara Setnov dan minta beliau (dr Michael) minta supaya kasih diagnosa kecelakaan, tapi dr Michael tidak mau. 'Kalau seperti ini saya mau meningalkan ruangan'," ungkap Alia menirukan pembicaraannya dengan Michael.

Alia lalu meminta agar Michael tetap mengecek kondisi kesehatan Setnov dan bila memang perlu dirawat akan dirawat. Namun, bila tidak perlu maka dipulangkan. Setelah itu mendapat keluhan Michael itu, Bimanesh pun menelepon Alia lagi.

"Saya katakan 'Dok tadi Michael menelepon, katanya didatangi pengacara Setya Novanto dan mengatakan ingin didiagnosa kecelakaan, dia (Michael) marah tidak mau bertugas lalu Bimanesh mengatakan 'ya sudah nanti saya handle', lalu saya pulang setelah shalat magrib," papar Alia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement