REPUBLIKA.CO.ID, BALONGAN -- Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan menyelenggarakan acara Earth Hour. Pada kesempatan tersebut, lampu penerangan jalan raya, gedung dan teras rumah dipadamkan di Perumahan Pertamina Bumi Patra, Indramayu.
Earth Hour merupakan gerakan terbesar di dunia yang digulirkan oleh World Wildlife Fund (WWF) sebagai bentuk aksi peduli terhadap lingkungan dan planet Bumi. Partisipasi RU VI dalam kegiatan Earth Hour ini adalah tindakan nyata perusahaan sebagai green refinery (kilang hijau) yang peduli terhadap lingkungan.
General Manager Pertamina RU VI Balongan Joko Widi Wijayanto mengatakan, dengan mematikan lampu selama satu jam tersebut sangat berdampak pada penghematan energi. Dirinya juga menghimbau kepada pekerja dan keluarga besar RU VI agar cermat dalam menggunakan listrik.
“Perilaku hemat listrik bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, di antaranya mematikan listrik ruang kantor saat jam istirahat dan pulang kerja, serta mematikan lampu rumah saat siang hari”, ujar Joko dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/3).
Joko menyebutkan, bahwa cermat menggunakan listrik berarti membantu mengurangi konsumsi energi sehingga mengurangi beban polusi udara yang dihasilkan.
Berdasarkan pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan RI, saat ini beberapa kota besar di Indonesia sudah memiliki kualitas udara yang sudah melampaui ambang batas baku mutu udara yang sehat. Penyebab utamanya adalah gas buang kendaraan bermotor dengan mesin yang menggunakan BBM berkualitas rendah.
Selain dengan menghemat listrik, pengurangan polusi udara juga bisa melalui penggunaan BBM standar Euro 4 di antaranya Pertamax dan Pertamax Turbo yang diproduksi Kilang Pertamina RU VI Balongan.
BBM Standar Euro 4 yang diproduksi RU VI merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah dalam pemenuhan Bahan Bakar Minyak yang ramah lingkungan sehingga kualitas udara lebih sehat.