REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Calon wali kota Bandung Nomor urut 1 Nurul Arifin mengeluhkan debat kandidat Pilwalkot Bandung yang tidak disiarkan secara langsung (live) di stasiun televisi. Padahal debat yang diadakan pada Ahad (25/3) mendatang menjadi debat perdana pasangan calon (paslon).
"Debat itu tidak pernah tapping (siaran ulang). Pertanyaannya kenapa harus direkam. Dari pihak kami tolong live supaya jelas kemampuannya dalam berdebat dan dalam mengemukakan gagasan pikirannya bisa kelihatan dengan jelas," kata Nurul ditemui di sela-sela kegiatan kampanyenya di Kelurahan Cihaurgeulis, Kota Bandung, Kamis (22/3).
Menurutnya debat kandidat tidak disiarkan secara langsung merupakan hal di luat kewajaran. Karenanya pihaknya bertanya-tanya mengenai prosedur siaran debat perdana ini.
Menurutnya debat menjadi momen penting untuk tampil di hadapan masyarakat. Lewat debat para calon bisa mengungkapkan visi misinya dengan jelas sesuai kemampuannya. "Debat itu kami harapannya debat adalah satu momen untuk memberikan impression atau kesan kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa menilai apa yang terlihat terucap dan terekam," ujarnya.
Ia pun berharap tayangan debat bisa disiarkan secara langsung. Sehingga tidak ada proses edit yang dikhawatirkan memgubah substansi debat. "Saya berharap tayangan KPU dengan TVRI ini bisa dilakukan secara live itu keinginan kami," harapnya.
Ia mengaku telah mempersiapkan diri jelang debat perdana ini. Bahkan bersama pasangannya Chairul Yaqin Hidayat, ia pun melakukan simulasi debat agar lebih siap dan mampu menyampaikan gagasannya untuk Kota Bandung ke depannya.
Sementara itu Komisioner KPU Kota Bandung Suharti mengatakan debat Pilwalkot Bandung dilaksanakan sebanyak tiga kali. Salah satunya harus disiarkan di televisi lokal pada debat perdana ini.
"Nah yang TV lokal nggak ada yang tayang di jam prime time, makanya tapping. Sedangkan dua debat akan ditayangkan live karena menggunakan tv nasional, dan sekarang sedang proses lelang," kata Suharti saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon.
Ia menuturkan pada debat perdana kali ini temanya masih seputar pengenalan paslon. Belum membahas persoalan Kota Bandung secara mendalam. "Debat yang pertama ini kita hanya fokus pada pengenalan profile paslon visi misi dan komitmen. Belum kepada isu problem Bandung dan agenda besar paslon untuk Bandung," ujarnya.
Debat perdana akan digelar tapping pada 25 Maret di BnB Hotel. Sementara debat kedua dijadwalkan pada 15 April dan debat ketiga pada 13 Mei mendatang.