REPUBLIKA.CO.ID, BONDOWOSO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur, mencatat sebanyak 30 orang keracunan gas dari Kawah Gunung Ijen pada Rabu malam (21/3).
"Sebanyak 30 orang yang keracunan gas Kawah Ijen itu, sejak tadi malam dirawat di Puskesmas Kecamatan Ijen, Puskesmas Kecamatan Tlogosari dan Ruma Sakit Umum (RSU) dr Koesnadi Bondowoso," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso Winarto di Bondowoso, Kamis (22/3).
Ia menyebutkan, 24 warga keracunan gas Kawah Ijen mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Kecamatan Ijen dan empat korban di Puskesmas Kecamatan Tlogosari. Sedangkan dua korban keracunan gas lainnya terpaksa dirujuk ke RSU dr Koesnadi Bondowoso karena kondisinya lemah setelah menghirup gas yang keluar dari gunung berapi tersebut.
"Namun pagi ini kami mendapatkan informasi dari rekan di lapangan, kondisi 30 korban seluruhnya sudah mulai membaik," katanya.
Winarto menjelaskan, ada tiga dusun terdampak gas beracun Kawah Ijen di antaranya, Dusun Margahayu, Dusun Watu Capil dan Dusun Curah Macan, yang seluruhnya masuk Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen. Sebelumnya, Kepala Resor TWA Ijen (KSDA) Sigit Ariwibowo mengatakan Kawah Gunung Ijen mengeluarkan gas beracun pada Rabu (21/3) malam sekitar pukul 19.00 WIB (bakda isya).
"Kalau radiusnya belum bisa diprediksi, karena sebelum mengeluarkan gas beracun terjadi ledakan (letupan) dari Kawah Ijen dan asap mengikuti arah angin ke barat (ke Bondowoso)," katanya.
Menurut Sigit, warga yang tinggal di lereng Gunung Ijen (Dusun Margahayu, Dusun Watu Capil dan Dusun Curah Macan, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen) diungsikan ke kantor Kecamatan Ijen.