Rabu 21 Mar 2018 18:24 WIB

Survei: Demokrat Lebih Solid Dibanding PDIP di Pilgub Jatim

PDIP tidak khawatir dengan hasil survei Charta Politika di Pilgub Jatim

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Pilkada Serentak (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pilkada Serentak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontradiski terjadi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. Meski tidak mengusung kadernya di Pilgub Jawa Timur, Partai Demokrat lebih solid dalam memberikan dukungannya kepada pasangan calon (paslon) Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Sementara, PDI Perjuangan yang mengusung kadernya, Puti Guntur Soekarno, mendampingi Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dinilai kurang solid dalam memberikan dukungan. Hal itu diketahui dari hasil survei Charta Politika.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, ini menjadi peringatan bagi partai politik (parpol) pengusung paslon Gus Ipul-Puti. Apalagi, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ikut mendukung juga suaranya terbelah.

Namun, angka tersebut masih cukup dinamis, sebab masih seratus hari menjelang pencoblosan. "Ini menarik. Sebanyak 70,5 persen suara Partai Demokrat memberikan dukungannya kepada Khofifah-Emil dan cuma 18,0 persen pilih Ipul-Puti. Sedangkan, suara PDI Perjuangan 59,9 persen pilih Gus Ipul-Puti dan 25,8 persen dukung Khofifah-Emil," kata Yunarto saat merilis hasil survei elektabilitas Cagub dan Cawagub Jawa Timur 2019 di Hotel Atlet Century, Jakarta Pusat, Rabu (21/3).

Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang DH mengatakan tidak terlalu khawatir dengan masih belum solidnya mesin partainya. Dia mengakui, saat ini mesin partai PDI Perjuangan belum optimal meyakinkan suara PDI Perjuangan untuk memilih paslon Gus Ipul-Puti yang diusungnya.

Bambang optimistis dengan sisa waktu yang cukup banyak, angka tersebut akan terus naik. "Di survei internal PDI Perjuangan juga hasil tidak jauh beda, tapi ini kan masih banyak waktu untuk meningkatkan tren. Puti juga belum turun ke seluruh daerah, masih ada 13 wilayah lagi," ujar Bambang.

Selain itu, Bambang juga yakin Partai Gerindra dan PKS yang bergabung dalam berkoalisi dapat menyumbangkan suara yang signifikan. Memang, kata Bambang, dari hasil survei Charta Politika, suara Partai Gerindra terbelah, justru 50,0 persen mendukung paslon Khofifah-Emil dan hanya 34,1 persen untuk Gus Ipul-Puti.

Begitu juga PKS, sebanyak 55,6 persen memilih Khofifah-Emil dan cuma 33,3 persen untuk Gus Ipul-Puti. "Kami yakin mereka akan memberikan kekuatan riil yang signifikan. Ini hanya soal waktu saja. Kami akan terus melakukan konsolidasi untuk memenangkan Gus Ipul-Puti," tutur Bambang.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Charta Politika, paslon Gus Ipul-Puti unggul atas paslon Khofifah-Emil. Pertanyaan yang diajukan ke responden, jika Pilgub Jawa Timur dilaksanakan hari ini, sebanyak 44,8 persen responden memilih Gus Ipul-Puti.

Sementara, 38,1 persen memilih Khofifah-Emil dan sisanya 17,1 persen belum menentukan pilihannya. Survei ini melibatkan 1.200 responden yang dilakukan di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Kemudian, margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan pada tanggal 3-8 Maret 2018 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement