REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Calon wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Puti Guntur Soekarno mengunjungi ibu-ibu pekerja pabrik rokok, di Lamongan. Di sana, politikus PDI Perjuangan itu mengkampanyekan program pendidikan gratis untuk SMA dan SMK.
"Ibu-ibu semua, Gus Ipul dan saya punya rencana kebijakan pendidikan gratis untuk SMA dan SMK. Kami berdua berharap, program ini dapat meringankan beban rumah-tangga masyarakat," kata Puti Guntur Soekarno, dalam siaran persnya, Rabu (21/3).
Puti melanjutkan, mengapa program tersebut menjadi penting bagi masyarakat Jawa Timur. Sebab, kata dia, setiap keluarga nantinya bisa mengalokasikan biaya sekolah untuk tabungan, jika pendidikan digratiskan.
"Kalau pendidikan gratis, maka dananya bisa ditabung atau dipakai memenuhi keperluan lain," kata cucu Bung Karno tersebut. Puti menjelaskan, menurut UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pendidikan SMA atau SMK yang semula dikelola Pemerintah Kabupaten dan Kota, beralih menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Mulai tahun anggaran 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengambil-alih pendidikan SMA/SMK di seluruh provinsi ini. Kebijakan itu diikuti penerapan kebijakan berbayar untuk siswa-siswa SMA Negeri dan SMK Negeri.
Dalam Pilkada Jawa Timur 2018, calon gubernur Saifullah Yusuf dan calon wakil gubernur Puti Guntur Soekarno merumuskan rencana kebijakan pembebasan biaya pendidikan untuk SMA/SMK Negeri. Komitmen tersebut dicantumkan dalam dokumen visi-misi keduanya yang diarahkan ke KPU Jawa Timur.
"Dalam rencana kebijakan pendidikan gratis itu, menyiapkan anggaran Rp 1,5 triliun. Gus Ipul dan saya juga ingin memberikan bea siswa bagi siswa-siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu," kata Puti.