REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemkot Surabaya melalui Dinas PU Bina Marga dan Pematusan akan meremajakan dan menambah kapasitas 14 pompa yang ada di 56 rumah pompa di Kota Pahlawan. Kesemuanya itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir di beberapa titik di Kota Pahlawan.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pamatusan Erna Purnawati mengatakan, 14 pompa yang disiapkan akan menggantikan pompa-pompa yang sudah tua. Itu tak lain karena pompa yang sudah tua tersebut sudah tidak bisa mengalirkan air 100 persen.
Pompa-pompa yang akan diganti itu usianya sudah sekitar 20 tahunan, sehingga kapasitasnya sudah sangat berkurang dan biasanya hanya bisa mengeluarkan air seperempatnya, kata Erna di Surabaya, Kamis (15/3).
Erna kemudian menjelaskan, 14 pompa yang akan diganti itu terletak beberapa titik. Yaitu di Jagir Kemilir, Simolawang, Gunungsari II, Grahadi, Balongsari II, Kebon Agung, Morokrembangan, Medokan Ayu Hilir, Kalisari, Kalibokor, Jeblokan, Tambak Wedi, Kenari, dan Bratang.
"Pemasangan pompa-pompa tersebut akan dilakukan secara bertahap. Hingga saat ini, pengadaan pompa itu sudah ada pemenangnya dan sekarang masih proses pemesanan oleh pemenang lelang, ujar Erna.
Erna memastikan, peremajaan dan penambahan kapasitas itu hanya dilakukan bagi pompa-pompa yang sudah tua. "Di sebuah rumah pompa itu, biasanya ada empat sampai lima pompa. Jadi, tidak lantas diganti semuanya. Kami benar-benar pilih yang sudah tidak layak pakai dan sudah tua, kata Erna.
Sedangkan untuk rumah pompa, Pemkot Surabaya juga sudah berencana menambah lima rumah pompa baru di beberapa titik di Kota Surabaya. Seperti di Kalimas, Kalianak, Sememi, Romokalisari dan Kali Perbatasan.
"Bahkan, untuk mengindari kesan kumuh di rumah pompa itu, Pemkot Surabaya sudah mempercantik rumah pompa dan pompa air itu dengan mengecat warna-warni," ujar Erna.
Selain itu, Dinas PU Bina Marga dan Pamatusan juga akan menambah 12 unit genset untuk rumah pompa. Tujuannya, apabila terjadi listrik padam, maka bisa menggunakan genset itu, sehingga rumah pompa tetap bisa dioperasikan.
Selama ini pemkot kan mengandalkan trafo listrik milik PLN, sehingga kalau trafo listrik itu padam, maka rumah pompa tidak bisa dioperasikan, kata Erna.
Erna melanjutkan, rumah pompa yang saat ini sudah dilengkapi genset, hanya memiliki kapasitas 500 kva. Sehingga, pada 2018, pemkot melakukan pengadaan 12 genset dengan kapasitas yang lebih besar. Rinciannya, 2 unit genset baru kapasitas 500 kva, 2 unit genset kapasitas 800 kva, dan 8 unit genset kapasitas 1000 kva, ujar Erna.