Kamis 15 Mar 2018 06:06 WIB

AHY Belum Terlalu Kuat Wakili Suara Islam

Pemimpin Islam makin dicari jelang Pilpres 2019.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Didi Purwadi
Agus Harimurti Yudhoyono
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Agus Harimurti Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB, Lukman Edy, menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak cocok dipasangkan dengan calon presiden (capres) Joko Widodo. Menurut Lukman, Jokowi idealnya berpasangan dengan calon wakil presiden (cawapres) yang mewakili keterwakilan umat Islam.

''AHY masih belum terlalu kuat untuk mewakilinya," ujar Lukman ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (14/3).

Lukman mengatakan Pilpres 2019 akan berbeda dengan Pilpres 2014. Pada pemilihan kali ini, isu Islam mendapat perhatian besar dari publik.

Lukman menilai AHY masih belum terlalu kuat untuk mewakili isu Islam tersebut, sehingga tidak memiliki elektabilitas signifikan dalam Pilpres 2019. Meski, AHY termasuk generasi muda yang berpotensi untuk berkiprah dalam dunia politik.

Ia menyakini tokoh atau aktivis Islam akan memberikan tingkat elektabilitas yang tinggi. Presentasi elektabilitas kumulatif mereka akan lebih tinggi dibandingkan tokoh nasional, yakni mencapai 24 persen.

Dengan semakin tinggi kebutuhan masyarakat terhadap pemimpin yang mengedepankan agenda keumatan, pemimpin Islam akan makin dicari. "Ini hikmah dari meningkatnya populis Islam,'' katanya. ''Bagi PKB, ini kebangkitan umat yang harus difasilitasi dengan memilih aktivis Islam sebagai pemimpin.''

Lukman mengatakan banyak faktor penyebab kebutuhan akan pemimpin dari tokoh Islam kian tinggi. Salah satunya dipicu oleh Pilkada DKI yang membuat umat jadi bersatu dalam isu genting. Munculnya fenomena ustaz Abdul Somad yang populis dan berpotensi menyatukan umat, turut disebut Lukman sebagai pemicunya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement