Selasa 13 Mar 2018 11:57 WIB

Agung Minta Kader Golkar tak Buat Kegaduhan di Internal

Agung meminta kader Golkar fokus untuk Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Agung Laksono
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar HR Agung Laksono meminta para kader Partai Golkar tidak lagi menimbulkan kegaduhan di internal partai terkait pengangkatan Melchias Marcus Mekeng sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR menggantikan Robert J Kardinal. Agung mengimbau semua pihak tenang dan bekerja sebagaimana biasanya.

"Saya percaya DPP partai Golkar sudah melakukan pertimbangan dan kajian atas keputusan tersebut, kata Agung Laksono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (13/3).

Sampai saat ini DPP Partai Golkar dinilai tetap memegang teguh tagline Golkar Bersih. Agung Lakasono percaya DPP Golkar akan konsisten dengan tagline Golkar Bersih.

Karena kebijakan itu tetap dipegang teguh mana kala jika ada fungsionaris Golkar yang benar-benar terbukti terseret kasus hukum maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi penonaktifan atau diminta mengundurkan diri sesegera mungkin.

Kemudian Agung Laksono yang juga mantan Menko Kesra ini juga meminta seluruh pihak dan kader Partai Golkar untuk mengedepankan praduga tak bersalah dan tidak mendahului putusan hukum. Berikan kesempatan apa yang diputuskan DPP Partai Golkar agar Pak Mekeng bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sebagai pimpinan FPG DPR RI yang baru di DPR RI.

"Beri kesempatan Pak Mekeng untuk bekerja secara maksimal," katanya.

Selain itu, Agung Laksono juga meminta agar seluruh kader Partai Golkar tidak membuang-buang energi hanya untuk urusan internal. Sebaiknya energi itu digunakan untuk melakukan penggalangan dan penguatan Partai Golkar dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019 sekaligus Pilpres 2019.

"Jangan buang energi untuk ribut di dalam. Tenaga dan konsentrasi semestinya dimanfaatkan dalam upaya pemenangan Pilkada Serentak 2018, Pemilu 2019 termasuk Pilpres 2019 untuk memenangkan Jokowi yang telah diusung oleh Golkar," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement