REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof KH Ma'ruf Amin merayakan ulang tahunnya ke-75 di Muamalat Tower, Jakarta, Senin (12/3) malam. Dalam acara tersebut, banyak tokoh nasional, agama, dan tokoh politik yang hadir.
Di awal sambutannya, Kiai Ma'ruf sempat menyindir dua tokoh politik yang lahir dari keluarga nahdliyin, yaitu Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
"Muhaimin dan Romi ini kabar-kabar anginnya sebagai calon wakil presiden. Kalau Muhaimin ada gambarnya ada sama tulisan Cawapres. Kalau Pak Romi ada gambarnya tapi tak ada tulisannya," ujar Kiai Ma'ruf disambut tawa hadirin.
Lalu, Kiai Ma'ruf mengatakan hal itu kepada Presiden Joko Widodo bahwa Muhaimin lebih berani dalam mendeklarasikan sebagai cawapres, sedangkan Romi lebih memilih untuk tidak terlalu tampil ambisius. "Saya bilang ke Pak Jokowi Muhaimin lebih berani, Pak Romi kurang berani," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Romi pun tetap merendah meskipun disinggung oleh Kiai Ma'ruf dan digadang-gadang sebagai cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. "Itu pandangan seorang kiai, pandangan Ketum MUI. Tentu saya tetap berada pada koridor yang memang telah diterapkan oleh PPP bahwa soal cawapres Pak Jokowi pada akhirnya ada lima syarat dan satu hati," kata Romi usai menghadiri acara tersebut.