Senin 12 Mar 2018 19:38 WIB

Ratusan Rumah di Sragi Masih Terendam Banjir

Belum diperoleh korban dalam peristiwa banjir di Sragi tersebut.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Sebuah rumah porak-poranda akibat diterjang banjir bandang (ilustrasi)
Foto: Antara
Sebuah rumah porak-poranda akibat diterjang banjir bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ratusan rumah warga di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan masih terendam banjir pada Selasa (12/3). Banjir terjadi karena luapan Sungai Way Sekampung yang terjadi beberapa hari terakhir, karena tingginya intensitas hujan belakangan ini. Belum diperoleh korban dalam peristiwa banjir di Sragi tersebut.

Keterangan yang dikumpulkan Republika.co.id, Selasa (12/3), banjir yang melanda warga Sragi sudah terjadi dua hari terakhir, dan ketinggian air masih setinggi pinggang orang dewasa. Sedikitnya 120-an rumah warga terendam banjir. Sebagian penduduk telah mengungsi ke tempat yang tinggi, sebagian lagi masih bertahan di rumahnya, untuk menjaga perabotan rumah tangganya.

"Masih banjir belum surut. Sungai Way Sekampung masih meluap," kata Heri, saat berkunjung ke lokasi banjir di beberapa desa dalam Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, Senin (12/3).

Berdasarkan keterangannya, banjir melanda beberapa desa dan dusun di Sragi, di antaranya Desa Kuala Sekampung terdiri dari Dusun Pusingan, Dusun Umbul Besar, Dusung Bunut Utara, dan Dusun Sumber Jaya. Selain itu, banjir juga terjadi di Desa Bandar Agung, yang terdiri banyak dusun. Banjir disebabkan luapan Sungai Way Sekampung saat hujan turun.

Camat Sragi, Bibit Purwanto mengatakan, saat ini jumlah rumah yang terendam banjir akibat luapan Sungai Way Sekampung terdata 126 rumah. Pihak kecamatan mendata, Dusun Umbul Besar yang terendam sebanyak 86 rumah, Dusun Sumberjaya 26 rumah, Dusun Bunut Utara delapan rumah, dan Dusun Pusingan enam rumah.

Menurut Bibit, ketinggian air banjir yang merendam rumah warga setinggi pinggang orang dewasa. Sebagian warga yang khawatir banjir akan menenggelamkan rumahnya berusaha untuk mengungsi, sebagian lagi masih bertahan di rumah masing-masing, mengharapkan air segera surut.

Mengenai bantuan logistik, ia mengatakan telah banyak mengalir bantuan baik dari pemerintah maupun dari swasta. Bantuan yang masuk diterima korban banjir, selain logistik pangan, juga peralatan tidur, seperti tikar, selimut, dan lainnya. Di samping itu, bantuan air bersih seperti air minum mineral. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement