Kamis 10 Apr 2025 14:24 WIB

Banjir Masih Berpotensi Terjadi Selama Peralihan Musim Bulan Ini, Jangan Lengah

Peralihan musim atau masa pancaroba kerap disertai cuaca ekstrem seperti hujan lebat.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Kendaraan melaju perlahan menembus jalan tergenang banjir (ilustrasi). BNPB memprediksi banjir masih berpotensi pada musim peralihan bulan ini.
Foto: ANTARA FOTO
Kendaraan melaju perlahan menembus jalan tergenang banjir (ilustrasi). BNPB memprediksi banjir masih berpotensi pada musim peralihan bulan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, terutama banjir dan tanah longsor, selama masa peralihan musim yang diperkirakan akan berlangsung sepanjang bulan April ini. Perubahan cuaca yang tidak menentu pada masa transisi ini dapat memicu curah hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat, yang berpotensi menyebabkan meluapnya sungai dan pergerakan tanah yang labil.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan peralihan musim atau masa pancaroba kerap disertai cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, angin kencang, petir, serta potensi terjadinya angin puting beliung dan hujan es. "BNPB mendorong masyarakat agar selalu memperhatikan prakiraan cuaca harian dan menyiapkan tas siaga bencana di rumah masing-masing," kata Abdul di Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Baca Juga

Dia mengatakan, misalnya hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, telah menyebabkan luapan sungai dan banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan, antara lain di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, dan Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah. Di Kabupaten Penajam Paser Utara, aliran Sungai Miyango meluap dan menggenangi kawasan permukiman warga di Desa Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku, pada Rabu (9/4/2025). Sebanyak 139 kepala keluarga atau 395 jiwa terdampak peristiwa ini.

Hingga Kamis (10/4/2025), banjir di permukiman warga telah surut, namun jalan poros utama di wilayah tersebut masih dilaporkan tergenang air. Sementara itu, di Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah, luapan anak Sungai Gula, Sungai Kohong, Sungai Tuhup, dan Sungai Laung menyebabkan banjir di Kecamatan Permata Intan, Laung Tuhup, dan Barito Tuhup Raya. Peristiwa ini berdampak pada 194 kepala keluarga atau 320 jiwa.

Abdul menyebut berdasarkan kaji cepat BPBD Kabupaten Murung Raya yang diterima BNPB, kerugian material mencakup 180 unit rumah, dua fasilitas ibadah, dan satu unit fasilitas pendidikan. Hingga Kamis (10/4/2025), genangan air di wilayah tersebut masih bertahan dengan ketinggian muka air bervariasi antara 35 hingga 150 sentimeter. BNPB terus memantau perkembangan cuaca dan kejadian bencana di berbagai daerah serta mengingatkan pemerintah daerah untuk sigap dalam menghadapi potensi bencana selama masa peralihan musim.

"Intinya jadi kesiapsiagaan mengantisipasi risiko menjadi penting jangan tunggu bencananya datang dulu," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement