Ahad 11 Mar 2018 01:52 WIB

Hadapi Ramadhan, Sandiaga Deklarasi Gerakan Ketahanan Pangan

Hal ini guna menghadapi kenaikan harga pangan selama bulan suci

Rep: Sri Handayani/ Red: Hazliansyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan rumah pemotongan hewan (RPH) di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (6/2).
Foto: Republika/Sri Handayani
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan rumah pemotongan hewan (RPH) di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan gerakan ketahanan pangan Jakarta untuk menghadapi datangnya bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan sebagai persiapan untuk menghadapi kenaikan harga pangan selama bulan suci.

"Hari ini kita melihat kolaborasi partisipatif Pemprov DKI Jakarta, dunia usaha, dan lembaga kemasyarakatan. Hari ini, 66 hari menuju bulan suci Ramadhan. Kita harus bisa kendalikan harga. Ini tugas Laskaru, bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta," kata Sandiaga di Balai Benih Induk Perkebunan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (10/3) seperti tercantum dalam keterangan tertulis.

Sandiaga juga menandatangani kerja sama antara Laskar Krukut Luhur (Laskaru) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serta optimalisasi terkait Konservasi Lingkungan Hidup. Ia mengatakan, nota kesepahaman itu meliputi bidang konservasi lingkungan hidup dan air, bidang ketahanan pangan, pembinaan pertanian, pemanfaatan lahan, dan penyerapan hasil pertanian.

Kerja sama ini diharapkan meningkatkan pemahaman dan kepedulian, khususnya dalam menggalang kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan sinergi menangani masalah lingkungan hidup dan ketahanan pangan.

Sandiaga mengimbau kerja sama ini dapat menggunakan inovasi teknologi pertanian terbaru dengan pemanfaatan keterbatasan lahan Jakarta, salah satunya dengan konsep urban farming. Konsep ini diharapkan akan mampu menarik minat generasi muda untuk menjadi agen perubahan.

"Kita kembangkan potensi lahan pertanian Jakarta. Kedaulatan pangan kita bisa capai," tegas dia.

Dalam acara yang sama, Sandiaga juga melakukan panen raya hasil pertanian dan tambak Laskaru di Balai Benih Induk Perkebunan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ia turut memanen sayuran kangkung dan ikan mujaer.

Untuk diketahui, kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, dalam memenuhi kebutuhan konsumsi warganya, memerlukan pasokan volume pangan yang tidak sedikit dari daerah lain. Hal itu disebabkan oleh terbatasnya jumlah produksi pangan di Kota Jakarta yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk, sehingga tidak mampu memenuhi konsumsi warganya.

Oleh karenanya, kebutuhan pangan di Jakarta sangat tergantung kepada suplai dari daerah produsen pertanian dari provinsi atau daerah sekitar (Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan dari luar Pulau Jawa). Pasokan dari daerah tersebut menjadi andalan Kota Jakarta dalam memenuhi kebutuhan konsumsi warga termasuk kebutuhan industri perhotelan, rumah makan, perkantoran dan lainnya.

Berbagai komoditas yang menjadi konsumsi masyarakat seperti daging, ikan, sayur-mayur dan komoditas lainnya yang merupakan sumber gizi, harus dijaga keberadaan dan kesinambungannya dengan kualitas, harga terjangkau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement