Sabtu 17 May 2025 20:14 WIB

Panpel Arema FC Legawa Terima Sanksi PSSI Atas Pelemparan Bus Persik

Bus Persik dilempar setelah meninggalkan Stadion Kanjuruhan pada Ahad (11/5/2025).

Stadion Kanjuruhan.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Stadion Kanjuruhan.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Baca Juga

Panpel Arema FC Legawa Terima Sanksi Imbas Pelemparan Bus Persik

MALANG -- Panpel Arema FC legawa menerima sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan kandang tanpa penonton dan denda senilai Rp 20 juta dari Komdis PSSI. Hukuman ini imbas pelemparan terhadap bus pemain Persik Kediri di sekitar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

"Kami dari Panpel Arema FC menerima keputusan dari Komdis PSSI," kata Ketua Panpel Arema FC Erwin Hardiyono di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (17/5/2025).

Sanksi Komdis PSSI kepada Panpel Arema FC tertuang dalam surat keputusan bernomor 179/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025. Erwin menyatakan insiden pelemparan bus pemain Persik itu merupakan pembelajaran bagi pihaknya untuk melakukan pembenahan ke arah yang lebih baik.

"Ini juga untuk introspeksi dan pembenahan," ujarnya.

Erwin optimistis bantuan dari Presidium Aremania Utas dan berbagai pihak lainnya akan membuat seluruh suporter Arema FC semakin menjunjung tinggi nilai sportivitas, menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan berlangsung.

"Kami semua akan berbenah dan semakin sportif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan," kata dia.

Selain itu, dia optimistis kepolisian mampu mengusut peristiwa ini secara profesional, hingga melakukan penangkapan kepada pelaku pelemparan tersebut.

Pada Ahad (11/5/2025) lalu, bus yang mengangkut pemain dan tim pelatih Persik dilempar batu oleh orang tak dikenal setelah keluar dari kawasan Stadion Kanjuruhan. Aksi penyerangan itu menyebabkan kaca bagian kiri bus pecah.

Beberapa penumpang bus sampai mengalami luka ringan, salah satunya Persik Kediri Divaldo Alves.

Kini, Kepolisian Resor Malang telah melakukan penyelidikan guna mengungkap identitas pelaku pelemparan itu, termasuk memintai keterangan 15 saksi hingga mengecek rekaman video yang beredar di sosial media maupun CCTV di sekitar wilayah Stadion Kanjuruhan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement