Jumat 09 Mar 2018 17:27 WIB

Bulan Depan LRT Palembang Diuji Coba

Proses pengerjaan LRT sudah memasuki tahap akhir.

Rep: Maspril Aries/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja beraktivitas saat pemasangan fasilitas eskalator Kereta Ringan/Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Jakabaring Zona 5 pembangunan LRT Palembang, Sumatra Selatan, Senin (8/1). Pemasangan fasilitas eskalator dan lift di Stasiun Jakabaring saat ini telah memasuki tahap penyelesaian.
Foto: Nova Wahyudi/Antara
Pekerja beraktivitas saat pemasangan fasilitas eskalator Kereta Ringan/Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Jakabaring Zona 5 pembangunan LRT Palembang, Sumatra Selatan, Senin (8/1). Pemasangan fasilitas eskalator dan lift di Stasiun Jakabaring saat ini telah memasuki tahap penyelesaian.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pembangunan jaringan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) di Palembang sudah mendekati penyelesaiannya. Tahapan selanjutnya ialah uji coba kereta LRT yang akan tiba akhir Maret 2018.

"Uji coba kita rencanakan April mendatang setelah gerbong tiba yang dijadwalkan akan sampai di Palembang akhir Maret 2018. Kemudian, uji coba dilaksanakan setelah dua pekan kereta tiba," kata Kepala Proyek LRT Palembang PT Waskita Karya Mashudi Jauhari, Jumat (9/3).

Gerbong kereta untuk LRT Palembang dibuat PT INKA dan dijadwalkan kedatangan gerbong pada akhir Maret sebanyak dua train set, atau satu rangkaian terdiri tiga gerbong kereta.

Mashudi menjelaskan, progres pengerjaan moda transportasi massal LRT Palembang sudah mendekati tahap akhir. Pengerjaan proyek LRT ini telah mencapai 88 persen dan akan selesai sebelum Asian Games 2018. "Pengerjaan berjalan sesuai target, Juni mendatang semua pekerjaan dipastikan akan rampung," ujarnya.

Khusus untuk pemasangan rel LRT, menurut Mashudi, telah mencapai 97 persen. Setelah pengerjaan rel selesai pada April 2018, PT Waskita Karya akan melaksanakan uji coba. "Uji coba akan dilaksanakn internal antara PT Waskita Karya dengan pihak owner," kata Kepala Proyek LRT Palembang.

Sementara itu, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Nasrun Umar, kehadiran moda transportasi massal kereta LRT untuk kemacetan yang terus terjadi di Palembang sebagai ibu kota Provinsi Sumsel. "Kehadiran LRT bukan hanya untuk mendukung Asian Games XVIII, tapi bagaimana pasca-Asian Games? Kereta LRT ini dibangun atas dasar kemacetan yang terjadi di Palembang. Meskipun berbagai upaya telah dilaksanakan, ternyata belum bisa mengurai kemacetan. Solusinya harus mencari moda transportasi lain," kata Nasrun Umar.

Nasrun Umar juga menjelaskan tidak menutup kemungkinan kehadiran kereta LRT sebagai moda transportasi baru akan terjadi pro dan kontra di masyarakat. Untuk mengatasi masalah itu, menurut mantan kepala Dinas Perhubungan Sumsel ini, pemerintah provinsi akan berupaya dengan berbagai cara agar masyarakat mau beralih menggunakan transportasi kereta LRT.

"Memang tidak mudah mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah menjadi kultur. Dulu waktu mengubah dari menggunakan oplet ke bus kota juga butuh waktu sekitar satu tahun. Moda transportasi kereta LRT berbeda dengan angkutan transportasi oplet dan bus kota," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement