Jumat 09 Mar 2018 14:32 WIB

Munculnya Capres Alternatif Tergantung Elite Parpol

Banyak tokoh nasional bermunculan tunjukkan keinginan jadi capres alternatif

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menuturkan potensi kehadiran calon presiden (capres) alternatif tergolong besar. Sebab saat ini banyak tokoh nasional yang mulai bermunculan menampilkan diri sekaligus menunjukkan keinginan menjadi capres alternatif.

"Sekarang sebenarnya banyak sekali calon-calon pemimpin baru yang mungkin dua-tiga bulan lalu tidak terlihat sekarang itu mulai muncul di berbagai survei-survei Pilpres 2019 mendatang, nah calon ini muncul berarti potensi capres alternatif itu ada," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (9/3).

Persoalannya sekarang yakni pada proses politik. Tokoh-tokoh yang ingin menjadi capres ini perlu memperoleh tiket dari parpol-parpol untuk melenggang ke kontestasi Pilpres 2019. Namun, proses pemerolehan tiket parpol itu bersifat elitis dan tertutup.

"Sepenuhnya ada di dalam elite. Masalahnya sekarang tinggal menggantungkan harapan kita dari pimpinan-pimpinan partai, apakah mereka membuka jalan kepada calon-calon pemimpin baru yang bermunculan atau punya hitungan pragmatis yang kita tidak tahu," ucapnya.

Belakangan ini, lanjut Rico, beberapa tokoh nasional mendeklarasikan atau menunjukkan keinginannya maju ke bursa capres-cawapres. Misalnya, Rizal Ramli yang beberapa waktu mengumumkan keinginannya maju ke bursa capres 2019.

"Muhaimin Iskandar yang tadinya berbicara soal cawapres sekarang sudah bicara soal capres. Zulkifli Hasan sekarang juga kita lihat, Anis Matta sekarang balihonya di mana-mana, Rizal Ramli kemarin mendeklarasikan dirinya, ini kan proses kompetisi alamiah, orang-orang itu dalam proses mendapatkan tiketnya," paparnya.

"Ini juga dua logika kompetisi yang berbeda. Pertama, lebih kepada pemilih, nah kedua kepada elitnya, yang tertutup dan tidak terbuka, ini harus kita himbau agar didengarkan lah ini tentang pemimpin baru, berilah mereka kesempatan dan ruang untuk bertarung secara fair, dan terhormat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement