REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan partainya sudah pasti berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Namun demikian, Gerindra, kata Fadli tetap terbuka mengajak partai politik lain.
"Ya dengan PKS kita sudah firm tapi kita berharap lebih banyak lagi dukungan dari partai lain supaya lebih kuat untuk menghadapi pilpres dan pileg," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (8/3).
Fadli menilai butuh dukungan kuat partai politik untuk mengajukan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019. Sehingga, perlu koalisi besar partai politik, meskipun koalisi antara Gerindra dan PKS sudah memenuhi syarat 20 persen untuk bisa mengajukan pasangan calon presiden.
"Prinsipnya lebih banyak lebih bagus, kan dukungan dan jaringan lebih luas, lebih beragam, tapi kita melihat realitasnya nanti," kata Fadli.
Wakil Ketua DPR itu juga mengungkap deklarasi dukungan kepada Prabowo akan dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini deklarasi tengah dikumpulkan aspirasi dari sejumlah daerah terlebih dahulu. "DPD-DPD melakukan deklarasi kemudian ya mudah-mudahan dalam waktu dekat saya kira," kata dia.
Sementara, ia mengatakan, dalam deklarasi tersebut juga belum menyebut figur pendamping untuk Prabowo. "Pendamping nanti akan dibicarakan dengan partai koalisi, ya tentu orang yang disepakati bersama dan mempunyai elektabilitas yang tinggi dan bisa memenangkan pertarungan di pilpres 2019," ujarnya.
Adapun Gerindra memiliki 73 kursi dan PKS memiliki 40 kursi di parlemen. Dengan total 113 kursi maka Prabowo telah mengantongi 20,17 persen kursi di DPR atau memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden.