Kamis 08 Mar 2018 11:21 WIB

Sekjen PAN: Koalisi Partai Islam Sulit Menang

Kondisi sekarang juga membuat koalisi partai Islam semakin sulit terbentuk.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Ratna Puspita
Partai Islam (Ilustrasi).
Partai Islam (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Suparno mengatakan, secara historis koalisi partai-partai Islam sulit menang pada pemilihan umum (pemilu). Karena itu, kecil kemungkinan partai-partai Islam akan bersatu membentuk koalisi untuk Pemilu 2019.

"Kalau kita bicara secara historis, koalisi partai Islam itu sulit terbentuk atau sulit menang. Karena secara historis itu sulit, jadi sekarang realisasi pembentukannya juga sulit. PPP saja sekarang sudah mendukung Jokowi,” kata Eddy kepada Republika, Kamis (8/3). 

Selain soal sejarah, dia menyebutkan, ada kondisi lain yang menyulitkan pembentukan koalisi partai Islam. Sekarang ini, arah koalisi makin mengerucut, yakni koalisi partai-partai pro pemerintah atau bukan pro pemerintah.

“Kami saat ini menyebutnya lebih kepada partai per partai. Bukan lagi partai nasionalis atau partai Islam," kata dia. 

Ia menambahkan, mayoritas kekuatan saat ini masih pada partai-partai nasionalis. Menilik keadaan koalisi partai saat ini, ia menyebut, saat ini telah ada lima partai yang sudah mengarahkan dukungannya kepada pemerintah. 

Empat dari lima partai tersebut merupakan partai nasionalis, yakni Partai Nasdem, PDIP, Partai Golkar, dan Partai Hanura. Sementara, satu partai lainnya merupakan partai Islam, yakni PPP. 

Dengan kondisi tersebut, partai Islam yang berlaga pada Pemilu 2019 dan belum menentukan koalisi tersisa PKB, PAN, PKS, dan PBB. PKB, yang tergabung dalam koalisi pemerintah, belum memutuskan sikap. Namun, PKB yang mengusung ketua umumnya Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres) membuka peluang untuk mendukung Joko Widodo.

Dua partai lainnya yang belum mendeklarasikan dukungan merupakan partai nasionalis, yakni Partai Gerindra dan Partai Demokrat. "Jadi, agak sulit terbentuk koalisi partai Islam ini,” kata dia.

Namun, ia menekankan, bukan tidak mungkin partai-partai Islam nantinya berkoalisi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement