Rabu 07 Mar 2018 16:10 WIB

PKB: Peluang Jenderal Gatot Jadi Capres Agak Berat

Politikus PKB menilai peluang Jenderal Gatot Jadi Capres berat karena PT 20 Persen.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Diskusi Publik. Anggota Komisi II DPR RI Lukman Edy dalam Diskusi Publik yang bertempat di Media Center KPU, Jakarta, Selasa (07/11). Diskusi publik kali ini mengambil tema
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Diskusi Publik. Anggota Komisi II DPR RI Lukman Edy dalam Diskusi Publik yang bertempat di Media Center KPU, Jakarta, Selasa (07/11). Diskusi publik kali ini mengambil tema "Potensi Konflik Pilkada Serentak Tahun 2018"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengatakan, meski elektabilitas mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengalami peningkatan, namun ia menilai peluang Gatot menjadi calon presiden (Capres) berat. Salah satunya karena tetap digunakannya ambang batas pengajuan Capres (presidential threshold) sebesar 20 persen di Pilpres 2019.

"Saya memperkirakan peluang beliau sebagai Capres itu agak berat. Karena itu tadi, dan juga tidak punya Parpol (sebagai kendaraan) yang representatif," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (7/3).

Lukman melanjutkan, kecuali jika ambang batas pengajuan calon presiden diterapkan sebesar nol atau lima persen.Bila demikian, maka Gatot dimungkinkan untuk maju sebagai Capres.

"Kecuali kalau PT kemarin itu 0 persen, 5 persen atau kecil lah, itu memungkinkan untuk maju. Kalau sekarang kan keputusan MK itu presidential threshold-nya tetap 20 persen, besar sekali, kini kesulitan bagi calon yang tak punya basis di Parpol," katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei Median Februari 2018, elektabilitas Gatot yaitu 5,5 persen. Sebelumnya, pada Oktober 2017 lalu, elektabilitas Gatot masih di angka 2,8 persen. Gatot dipilih karena tegas oleh 21,4 persen pemilih, karena pembelaan terhadap umat Islam 14,3 persen, dan juga karena diperlakukan tidak adil 10,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement