Sabtu 03 Mar 2018 23:55 WIB

Indonesia Waspadai Melon Australia karena Dinilai Berbahaya

Rock melon Australia tercemar bakteri listeria dan menimbulkan kematian.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Buah Melon, ilustrasi
Foto: Wordpress
Buah Melon, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Karantina Pertanian (Barantan) bergerak cepat menjaga agar buah rock melon asal Australia tidak masuk ke Indonesia. Hal ini terjadi karena pemberitaan internasional terkait kematian warga di Australia setelah mengkonsumsi buah rock melon (cantaloupe).

Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini mengatakan, rock melon Australia tercemar bakteri listeria dan menimbulkan kematian tiga orang warga tersebut. "Kasus ini terjadi. Kami sudah mendapat konfirmasi resmi pemerintah Australia," ujarnya, Sabtu (3/3).

Kejadian ini merupakan sinyal darurat bagi pemerintah Indonesia untuk segera melakukan tindakan antisipatif, meski sebenarnya belum ada importasi secara langsung ke Indonesia. Buah tersebut diekspor ke Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya. "Kita perlu waspadai utamanya masyarakat yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura," ujar Banun.

Masyarakat Kepulauan Riau, Batam dan pesisir Sumatera sangat berisiko. Menurutnya, bukan tidak mungkin masyarakat di pesisir timur Sumatera berpeluang mengkonsumsinya, karena lalu lintas orang ke negeri seberang cukup intens.

Ia pun mengimbau agar masyarakat waspada terhadap buah melon tersebut dan menghindari kontak langsung atau konsumsi melon itu hingga adanya investigasi dan langkah pencegahan pemerintah Australia. Barantan akan memperketat pemeriksaan buah impor asal Australia, karena adanya potensi penularan dari jenis buah lainnya.

"Kita punya pengalaman memusnahkan buah apel berbakteri listeria pada tahun 2016 asal Amerika. Maka kami akan periksa lebih jauh buah impor asal Australia," tegasnya.

Selain itu Banun mengimbau agar para pelancong dari Australia, Malaysia, Singapura, UEA, Qatar, Jepang, Hong Kong, Oman dan Kuwait tidak membawa buah-buahan berisiko ini ke Indonesia. Pengawasan di bandara internasional juga akan ditingkatkan sehubungan dengan kasus ini.

Banun menegaskan, pihaknya tidak ingin kecolongan mengingat ini menyangkut nyawa manusia dan keselamatan masyarakat konsumen. "Ini soal keselamatan konsumen. Kita tidak akan membuka peluang risiko," tambah dia.

Barantan akan terus berkomunikasi dengan otoritas kompeten di Australia untuk menjamin tidak terjadinya penyebaran bakteri ini ke tanah air. Lagipula, ada pilihan buah lain berupa buah lokal yang dijamin sehat, aman dan bernutrisi.

Beberapa buah tersebut bahkan sudah mampu menembus pasar ekspor seperti manggis, mangga, dan jambu biji. "Saya kira buah lokal tetap jadi pilihan terbaik bagi kita," ujar Banun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement