Sabtu 03 Mar 2018 02:31 WIB

Kebakaran di RSUD dr Soekardjo Buat Operasi Sempat Ditunda

Lokasi kebakaran dekat ruang operasi

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Petugas pemadam kebakaran tengah berusaha memadamkan api di ruang radiologi RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (2/3).
Foto: REPUBLIKA/Rizky Suryarandika
Petugas pemadam kebakaran tengah berusaha memadamkan api di ruang radiologi RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  TASIKMALAYA -- Peristiwa kebakaran di ruang radiologi RSUD dr Soekardjo pada Jumat (2/3) menyita perhatian warga yang tengah berada di sana. Lokasi kebakaran yang dekat ruang operasi menyebabkan kegiatan operasi sempat ditunda.

Direktur RSUD dr Soekardjo, Wasisto Hidayat mengatakan para dokter di ruang operasi mengeluhkan kepulan asap yang masuk ke dalam. Bahkan dokter operasi mengeluhkan sesak.

"Kamar operasi dekat dengan lokasi kebakaran,ngebul ke ruang operasi untung belum mulai operasinya. Jadi ditunda operasi yang bisa ditunda besok, kecuali yang darurat. Tapi alhamdulilah tadi aman saya cek belum ada yang perlu operasi darurat. Sekarang tinggal kami bersihkan dulu," katanya pada wartawan.

Ia menyatakan penyebab utama kebakaran ialah korsleting listrik di bagian power suply atau aki pada peralatan CT scan. Ia belum mengetahui mengenai penyebab korsleting tersebut.

"Ada korsleting listrik, apa yang korsleting itu UPS. Power suply. Jadi kami ada alat CT scan ada power suply nya buat jaga-jaga kalau listrik mati. Disana ada kumpulan akinya, 16 unit kayaknya dan mesin. Ini timbulkan asap dikumpulan aki karena sambungannya mungkin digigit tikus atau apa. Mesin enggak rusak, aki panas timbulkan asap," jelasnya.

Sehingga ia memastikan kerugian hanya berupa rusaknya aki. Ia akan memanggil bagian pemeliharaan alat di rumah sakit untuk memperbaiki kerusakan itu.

"Disemprot aki panasnya sekarang sudah teratasi. Tinggal ganti akinya. Tidak kebakaran alat, baru kabel-kabel terbakar. Kerugian minim cuma aki," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement