Jumat 02 Mar 2018 19:58 WIB

Pengamat: Gerindra Rugi Jika Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Pengamat menilai sangat kecil kemungkinan Jokowi berpasangan dengan Prabowo

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Prabowo Subianto dan Jokowi.
Foto: AP
Prabowo Subianto dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Paramadina, Arief Susanto mengatakan kecil kemungkinan Presiden Joko Widodo berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang. Namun jika hal itu terjadi, maka hal tersebut akan merugikan Partai Gerindra.

"Kalau Prabowo menjadi sekunder terhadap Jokowi, itu akan merugikan Gerindra," kata Arief saat dihubungi, Jumat (2/3).

Menurutnya, meskipun nantinya keuntungan politik bagi Prabowo akan lebih besar jika menjadi Cawapres Jokowi, namun perlu diperhitungkan investasi politik Prabowo lima tahun ke depan. "Akan jauh lebih menguntugkan kalau berhadap-hadapan dengan Jokowi," ucapnya.

Meskipun kemungkinan kedua tokoh tersebut berpasangan kecil, namun Arief melihat dalam politik segala kemungkinan terjadi. Begitu juga dengan adanya kemungkinan poros ketiga. Arief melihat untuk saat ini hanya ada dua tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden.

"Bahwa ada peluang untuk kemungkinan muncul poros ketiga itu memang ada tetapi sangat kecil kecuali terjadi kebuntuan politik," ujarnya.

Ia juga menambahkan, beberapa partai seperti PAN dan PKB saat ini tengah berusaha untuk menaikkan posisi tawar sembari menungu hasil Pilkada. Sebab bagaimana pun hasil Pilkada cukup menentukan.

"Saya kira bukan hanya PKB tapi semua partai sedang menunggu akan seperti apa hasil Pilkada," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement