REPUBLIKA.CO.ID,KABUPATEN BEKASI--Pelaku industri kecil dan menengah di Bekasi berharap Kandidat Gubernur Jabar Ridwan Kamil dapat mewujudkan izin IKM (Industri Kecil Menengah).
Selama ini IKM mengurus izin usahanya dengan izin industri besar yang dinilainya sangat memberatkan. "Padahal biaya izin industri besar itu mahal, nilainya bisa sampai ratusan juta. Ini jelas memberatkan bagi IKM yang modalnya kecil. Bagi yang tidak mampu urus izin industri, banyak yang memakai izin perdagangan," ungkap Edison di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (28/2) dalam siaran pers yang diterima Republika.
Menurut dia, dengan tidak adanya izin IKM, maka kalau ada bantuan pemerintah untuk IKM, pelaku IKM disini sulit mendapat bantuan karena syaratnya harus ada izin IKM/UKM. Padahal di negara- negara lain IKM itu ada cluster-nya, misalnya IKM Jepang, Korea, dan China. "Hanya di kita yang belum punya. Di sini orang usaha masih sering tersandung masalah birokrasi.Kami berharap besar pada Pak Ridwan Kamil kalau Beliau terpilih dapat membuat aturan baru tentang izin IKM," kata Edison.
Direktur PT Mada Wikri Tunggal Krisna Barata menyatakan hal yang senada ketika pabriknya dikunjungi oleh Ridwan Kamil. Menurut dia, perizinan bagi IKM itu memberatkan, karena menyamakan pelaku industri kecil menengah dengan pelaku industri besar. "Dengan mengubah perizinan sesuai kapasitas industri, maka perusahaan dapat menghemat modalnya untuk investasi agar industri tumbuh. "Kalau industri tumbuh, kesejahteraan buruh otomatis bisa ditingkatkan," kata Krisna.
Sementara itu, para pekerja juga berharap agar Ridwan Kamil dapat meningkatkan kesejahteran para pekerja. "Kalau terpilih, saya berharap Pak Ridwan membawa perubahan bagi kesejahteraan buruh, seperti halnya Pak Ridwan membawa perubahan bagi Bandung," kata Ridwan yang namanya sama dengan cagub Jabar itu.
Menanggapi hal itu, Ridwan Kamil menyatakan, dia sengaja berkunjung ke pabrik- pabrik untuk melihat masalah. "Saya catat masalah di sini. Insya Allah, kalau jadi, dengan kekuasaan saya bisa menolong melalui dukungan kebijakan," papar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Terkait peningkatan SDM, menurut Ridwan Kamil harus ada sekolah keahlian di kawasan- kawasan industri. "Calon tenaga kerja akan dilatih menyesuaikan dengan mesin- mesin baru di pabrik itu. Sekarang di banyak SMK yang dipakai untuk praktek adalah mesin- mesin lama, padahal industri dan teknologi berkembang cepat," kata dia.
Ridwan Kamil pagi ini mengunjungi tiga pabrik metal dan plastik di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Salah satunya adalah PT Mada, pabrik yang memproduksi spare part untuk industri otomotif. Pabrik yang memiliki 300 orang pegawai ini setiap tahun menerima siswa maupun mahasiswa magang dari SMK dan politeknik baik dari Jabar maupun Jateng.