Senin 26 Feb 2018 19:50 WIB

Kemendikbud Rekrut Guru SMK dari Pegawai Senior Perusahaan

Hal itu dilakukan untuk menyiasati problem kekurangan guru di SMK.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 32 Jakarta, Senin (3/4)
Foto: Republika/Prayogi
Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 32 Jakarta, Senin (3/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, mulai tahun ini akan merekrut guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari pegawai senior perusahaan-perusahaan. Hal itu dilakukan untuk menyiasati problem kekurangan guru di SMK.

"Kemarin ada kesepakatan dengan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dimungkinkan mulai tahun ini akan merekrut guru SMK yang bersumber dari pegawai senior perusahaan," kata Muhadjir saat ditemui di kantor BPK, Senin (26/2).

Muhadjir memastikan, proses perekrutan tersebut akan tetap diseleksi melalui ujian standar kompetensi. Jika kemudian dinyatakan lolos, maka mereka akan dibekali sertifikat mengajar.

"Untuk statusnya belum pasti apakah langsung PNS akan tidak. Tapi dimungkinkan statusnya sebagai guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," kata Muhadjir.

Selain itu, dia mengungkapkan, program keahlian ganda bagi guru pun akan tetap digelar. Rencananya, tahun ini ada sekitar 16 ribu guru yang akan mengikuti pelatihan ganda tersebut.

Muhadjir menjelaskan, program pelatihan keahlian ganda tersebut dilakukan selama satu tahun. Sehingga dia tidak sependapat, jika ada yang beranggapan bahwa program keahlian ganda tersebut tidak dapat menghasilkan guru yang kompeten.

"Pelatihan ganda itu satu tahun, jadi tidak perlu diragukan. Selama ini mereka juga  dibarengi dengan mengajar," kata Muhadjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement