REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Seribuan jiwa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terpaksa mengungsi akibat di daerahnya terkena longsor dan pergerakan tanah yang merusak tempat tinggal mereka. "Yang mengungsi akibat bencana longsor dan tanah bergerak lebih dari dua ribu jiwa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin di Kuningan, Senin (26/2).
Lokasi pengungsian, kata Agus tersebar dibeberapa tempat, ada yang di balai desa, rumah saudaranya dan juga posko pengungsian lainnya. Bencana tersebut menimpa empat desa, yaitu Desa Margacina, Kecamatan Karangkencana, Kabupaten Kuningan dimana terjadi pergerakan tanah dan juga longsor.
"Di desa ini sebanyak 987 jiwa harus mengungsi dan dipastikan tidak ada korban jiwa," tuturnya.
Kemudian terjadi juga di Desa Jabranti, Kecamatan Karangkencana yaitu pergerakan tanah dan longsor, kejadian ini berdampak pada 1.333 jiwa harus mengungsi. Selain dua desa tersebut bencana juga harus dirasakan warga Desa Pinara, Kecamatan Ciniru yang mengharuskan 1.500 jiwa mengungsi tersebar dibeberapa titik.
"Longsor juga dirasakan oleh 101 warga Desa Mungkaldatar, Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan, selain harus mengungsi longsor juga menutup jalan yang menjadi satu-satunya akses mereka," katanya.
Agus mengatakan bencana yang menimpa empat Desa di Kuningan tersebut karena curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu.
Saat ini lanjut Agus, masyarakat yang terdampak bencana membutuhkan makanan, sandang, kebutuhan bayi dan balita, peralatan mandi dan lainnya.