Sabtu 24 Feb 2018 12:48 WIB

Usai Ungkap Sabu 3 Ton, Polisi Susuri Pantai Sumatra

Pantai Sumatra dmenjadi titik rawan penyelundupan narkoba.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Endro Yuwanto
Rilis pengungkapan sabu 1,375 ton oleh BNN, TNI AL dan Bea Cukai. Selasa (20/2) di BNN, Jakarta.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Rilis pengungkapan sabu 1,375 ton oleh BNN, TNI AL dan Bea Cukai. Selasa (20/2) di BNN, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian bersama Bea Cukai baru saja menangkap kapal dengan bawaan sabu yang diduga mencapai tiga ton di perairan Kepulauan Riau, Jumat (23/2). Polisi pun masih melakukan pemeriksaan dan penggeledahan di kapal tersebut.

"Baru dimulai kembali kerja yaitu memeriksa bagian dalam freezer kapal dengan memilah-milah dan meneliti satu per satu barang-barang serta dibantu anjing pelacak K-9 milik BC Batam," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Polisi Eko Daniyanto melalui pesan teksnya, Jumat (24/2).

Eko memerintahkan jajarannya untuk menelusuri Pantai Sumatra. Pasalnya, Pantai Sumatra diketahui menjadi titik rawan penyelundupan narkoba. "Saya juga telah memerintahkan kepada seluruh Jajaran Dir Narkoba khususnya wilayah utara Pantai Sumatra," kata Eko.

Adapun yang disusuri, menurut Eko, adalah wilayah Aceh meliputi Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Aceh Langse. Kemudian, wilayah Sumatra Utara meliputi Asahan (Tanjung Balai Asahan), Rantau Prapat (Tanjung Ledong). Kemudian, di Riau dan sekitarnya, Palembang, Bangka Belitung, Batam, serta Lampung.

Direktorat Narkoba juga berkoordinasi dengan Direktorat Polair dan Bea Cukai untuk melaksanakan kegiatan patroli bersama di wilayah masing masing yang rawan jalur kapal yang diduga membawa narkotika. Dalam patroli ini, dilibatkan pula Anjing Pelacak K-9 untuk melaksanakan pemeriksaan. Bila ditemukan dan didapati Narkotika, maka langkah berikutnya akan diproses secara hukum.

Kemudian, lanjut Eko, bila hasil pemeriksaan dalam suatu kapal ternyata tidak ditemukan narkotika, maka kapal akan dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan. "Inilah rencana tindak Lanjut ke depan untuk antisipasi sindikat narkotika internasional yang masuk ke Indonesia dengan modus operandi menggunakan kapal ikan," jelas dia.

 

Sebelumnya, awal pekan ini sebanyak 81 karung atau sekitar 1,6 ton sabu yang ditemukan di kapal ikan berisi jaring ketam asal Taiwan dengan bendera Singapura KM 61870 Penuin Union direncanakan diedarkan di Jakarta. Kabid Humas Polda Kepri Kombes S Erlangga mengatakan, hasil penyidikan sementara, sabu ini akan diturunkan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Dari sana, sabu akan diedarkan ke sejumlah lokasi di Jakarta.

 

Sebanyak 81 karung atau sekitar 1,6 ton sabu yang ditemukan di kapal ikan berisi jaring ketam asal Taiwan dengan bendera Singapura KM 61870 Penuin Union direncanakan diedarkan di Jakarta. Kabid Humas Polda Kepri Kombes S Erlangga mengatakan, hasil penyidikan sementara, sabu ini akan diturunkan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Dari sana, sabu akan diedarkan ke sejumlah lokasi di Jakarta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berasal dari China, Sabu 1,6 Ton Akan Diedarkan di Jakarta", http://regional.kompas.com/read/2018/02/21/17182751/berasal-dari-china-sabu-16-ton-akan-diedarkan-di-jakarta.

Penulis : Kontributor Batam, Hadi Maulana

Editor : Reni Susanti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement