Jumat 23 Feb 2018 14:12 WIB

Tambal Tanggul, BPBD Karawang Distribusikan Karung

Bila tanggul jebol dibiarkan maka ribuan rumah dan sawah akan tergenang banjir.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Gita Amanda
Tanggul jebol (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Tanggul jebol (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Badan penggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, mendistribusikan ratusan karung untuk menambal sementara tanggul Sungai Cilamaya yang jebol pada Kamis (22/2) sore kemarin. Tanggul yang jebol akibat tergerus air sungai itu, berada di Dusun Turisari RT 06/03, Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan.

Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Banuara Nadeak, mengatakan sebenarnya tanggul yang jebol itu harus segera diperbaiki secara permanen. Sebab, tanggul yang rusak tergerus air sungai itu panjangnya mencapai 20 meter, dengan kedalaman enam meter. Bahkan, kerusakan ini membuat tanggul di sekitarnya mengalami kritis sepanjang 40 meter.

"Berhubung debit airnya surut, jadi untuk sementara perbaikannya pakai karung yang di isi pasir dulu," ujar Banuara, kepada Republika.co.id, Jumat (23/2).

Menurut Banuara, untuk perbaikan tanggul Sungai Cilamaya ini kewenangannya ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Untuk itu, pekan depan pihaknya akan mengundang instansi terkait untuk membahas permasalahan ini. Supaya, ada solusinya.

Mengingat, bila tanggul yang jebol ini dibiarkan, maka ribuan rumah dan sawah akan tergenang banjir. Apalagi, jarak terdekat tanggul yang jebol dengan pemukiman warga ini hanya 100 meter. Sehingga, bisa dipastikan bila debit air tinggi, maka air sungai akan mengalir ke pemukiman dan jalanan dalam waktu dekat.

"Beruntung, saat ini debit air surut. Jadi, tanggul yang jebol ditutup sementara oleh karung berisi pasir dan tanah," ujarnya.

Sementara itu, Yana Suryana (35 tahun) warga setempat, saat ini warga bersama tim gabungan dan unsur muspika sedang bahu membahu menambal tanggul sungai yang jebol. Warga di wilayah ini khawatir, jika tak segera diperbaiki air akan masuk ke pemukiman. Seiring dengan tingginya debit air sungai ini.

"Kalau di hulu Cilamaya di guyur hujan deras, maka debit air sungai ini bisa naik. Maka, desa kami terancam kebanjiran," ujarnya.

Untuk itu, dirinya meminta supaya pihak terkait dalam hal ini BBWS untuk segera turun mengecek ke lapangan. Lalu, tanggul yang jebol dan kritis ini segera diperbaiki secara permanen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement