REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menekankan, peran penting guru besar dalam mengembangkan peradaban di perguruan tinggi. Sebab menurut Nasir, jabatan guru besar merupakan mandat penugasan yang diberikan pemerintah kepada dosen.
"Guru Besar juga mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan dan menjaga nilai-nilai akademik, dan berkontribusi dalam pengembangan institusi," kata Nasir melalui siaran pers kepada Republika, Kamis (22/2).
Nasir hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB-ITB) dengan topik "Kebijakan Teknologi Nasional" yang digelar di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Bandung, Kamis (22/2). Pada kesempatan itu, dia juga mendorong agar guru besar memperbanyak riset.
"Pendidikan tinggi sebagai wahana penguasaan Iptek dalam membangun daya saing bangsa Indonesia, maka harus diperbanyak kelompok riset dan sinergisitas riset. Kolaborasi dengan peneliti di dunia untuk sesuai tema revolusi industri 4.0," kata Nasir.
Terlebih, kata dia, saat ini pendidikan tinggi tenaga dihadapkan pada era globalisasi pendidikan. Yang akan berdampak pada terbentuknya perubahan atas peradaban bangsa, serta menimbulkan ketidakpastian dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi suatu negara.
Untuk itu, dia menjelaskan, dibutuhkan peranan perguruan tinggi dalam perkembangannya di bidang sains, teknologi, seni dan humaniora. Agar Indonesia mampu bertahan dan sekaligus mampu menumbuhkan kesejahteraan bangsa.