REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan pertemuan bersama Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA), untuk memberikan ruang berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam sektor kehutanan.
"Saya bersama Wamen (Kehutanan, Sulaiman Umar) sangat terbuka terutama kerja sama dengan universitas,” kata Menhut, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.
“Saya sadar benar bahwa masa depan bangsa kita ini (ditentukan) melalui institusi pendidikan dengan kerja sama yang baik, memberikan ruang pada universitas, terutama mahasiswa untuk berpartisipasi sejak dini dalam sektor kehutanan terutama,” ujar dia menambahkan.
Diskusi bersama FOReTIKA ini pun membahas sejumlah hal mulai dari kebutuhan Sumber Daya Manusia yang mumpuni hingga Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK).
Lebih lanjut, ia juga memastikan terbuka dan akan berdiskusi dengan seluruh pihak terkait dalam membuat regulasi.
Sementara itu, Ketua FOReTIKA sekaligus Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (UNHAS) Mujetahid menyebut Menhut Antoni merespon dengan cepat dan baik dengan saran-saran yang diberikan oleh FOReTIKA.
Ia mengaku senang dengan ruang yang diberikan Menhut Raja Antoni ke perguruan tinggi untuk pengelolaan hutan yang lebih baik.
“Luar biasa Pak Menteri merespon saran-saran dari Forum Pimpinan Lembaga Tinggi Kehutanan Republik Indonesia dan beliau sangat cepat merespon, bahkan beberapa masalah-masalah yang kami hadapi di Perguruan Tinggi termasuk KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus),” ujar Mujetahid.
“Selama ini kita sudah kerja sama, tapi saya kira Pak Menteri ini luar biasa untuk memberikan ruang kepada perguruan tinggi melakukan kajian-kajian dan masukan-masukan dalam rangka bagaimana pengelolaan hutan ke depan yang lebih baik,” ujar dia menambahkan.