Senin 28 Apr 2025 11:14 WIB

Wamen Stella: Hadapi AI dengan Literasi, Mendiktisaintek: Kampus Jadikan RI Negara Maju

Wamen Stella bicara AI, Mendiktisaintek yakin kampus percepat RI jadi negara maju.

Wamendiktisantek Stella Christie dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto
Foto: Antara
Wamendiktisantek Stella Christie dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyebut menghadapi kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) membutuhkan literasi AI atau kemampuan menginterpretasi hasil penggunaan AI.

"Kalau kita punya literasi AI itu adalah kita bisa memutuskan untuk menginterpretasi dari segala sesuatu yang dikeluarkan oleh AI dan itu kita harus gunakan. Jangan kita tidak gunakan AI-nya, bukan itu pesan saya," ujar Wamendiktisaintek Stella dalam orasi ilmiah dalam Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas YARSI Semester Ganjil Tahun Akademik 2024-2025 di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

Baca Juga

Literasi AI berarti memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis dalam penggunaannya, termasuk melakukan verifikasi ulang atau memeriksa kembali data yang dikeluarkan oleh kecerdasan buatan tersebut.

Hal itu penting untuk sektor pendidikan menghadapi era penggunaan AI dalam beragam sendi kehidupan. Stella menyebut selain literasi AI, diperlukan juga kemampuan pengguna untuk membuat keputusan dan pengecualian.

Kemampuan tersebut dibutuhkan agar individu tidak tertinggal oleh AI, mengingat kemampuan AI untuk membaca data dan memiliki memori yang lebih baik dibandingkan manusia.

"Yang sangat penting sekali adalah pemikiran tentang manusianya. Artinya, jika Anda tidak ingin tergantikan AI, Anda harus bisa mengerti sesama manusia," jelasnya.

Dia memberikan contoh, dalam perancangan aplikasi yang menggunakan AI diperlukan juga sudut pandang penggunaannya oleh manusia. AI adalah alat bukanlah faktor yang harus menjadi prioritas utama.

Ketiga faktor tersebut, jelasnya, dibutuhkan oleh perguruan tinggi yang berperan menjadi tempat untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki pemikiran riset dan menghasilkan tenaga kerja yang dengan spesialisasi dan mampu beradaptasi.

Tata kelola AI

Terpisah, Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) menimbulkan berbagai tantangan baru di seluruh belahan dunia. Sebab itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menilai upaya tata kelola AI semakin diperlukan saat ini agar pemanfaatan AI dapat dilakukan secara aman dan produktif.

“Ini hal yang baru buat kita dan tantangan buat pengembangan pengaturan soal pengembangan AI. Oleh karena itu upaya tata kelola AI semakin diperlukan agar pemanfaatan AI dapat dilakukan secara aman dan produktif,” ucap Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria beberapa waktu lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement