REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik senior KPK, Novel Baswedan mengungkapkan, dirinya ingin kembali ke Indonesia sejak beberapa bulan lalu. Namun, niat itu terhalang oleh mata kirinya yang tak bisa menerima tekanan pada saat melakukan penerbangan menggunakan pesawat.
"Saya di Singapura kemarin, sejak beberapa bulan lalu, ingin pulang. Tapi, kondisi tekaan mata saya yang tidak bisa tinggi itu membuat kepulangan menjadi sulit," tutur Novel usai melaksanakan shalat Ashar di Masjid Jami Al-Ihsan di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (22/2).
Karena itu, begitu ia diberitahu mata kirinya sudah tak masalah untuk ikut dalam penerbangan, Novel langsung berpikir lebih baik dirinya pulang. Dirinya akan menunggu kabar kapan operasi tahap kedua untuk mata kirinya siap dilakukan sebelum kembali terbang ke Singapura.
"Apabila nanti proses operasi itu bisa dimulai, saya akan segera kembali untuk menjalani operasi. Mudah-mudahan tidak sampai April (sudah bisa)," ungkap sepupu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Novel mengungkapkan, kepulangannya ini memang bertujuan untuk menunggu operasi tahap kedua itu bisa dilaksanakan. Meski terus membaik, kondisinya saat ini masih belum sembuh dan masih memerlukan pengobatan dan waktu untuk pulih seperti sedia kala.
"Saya masih perlu waktu untuk recovery dan kemudian dipersiapkan untuk segera operasi tahap dua. Saya mengharapkan pengobatan kepada diri saya bisa secepat mungkin selesai," jelasnya.
Pada kesempatan itu, tak lupa ia mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh masyarakat Indonesia. Novel berterima kasih atas doa dan dukungan yang telah dan terus diberikan oleh masyarakat Indonesia kepadanya.
"Tentu dengan doa itulah kemudian Allah SWT mudahkan penyembuhan atas diri saya," kata dia seraya diamini oleh jamaah Masjid Jami Al-Ihsan yang mengelilinginya.