REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik senior KPK, Novel Baswedan mengaku akan fokus kepada pengobatan matanya terlebih dahulu sebelum memulai bekerja kembali. Agar bisa bekerja dengan optimal, ia berharap penyembuhan mata kirinya dapat berjalan optimal.
"Mata kiri saya sekarang belum bisa melihat sama sekali. Mata kanan saya bisa lihat tapi berkabut. Jadi, kadang kalau melihat orang yang saya kenal pun dari jarak berapa puluh meter tak bisa tahu itu siapa," ungkap Novel usai melaksanakan shalat Ashar di Masjid Jami Al-Ihsan di Pegangsaan Dua, kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (22/2).
Kendati demikian, ia mengaku, kondisi mata kirinya semakin membaik seiring berjalannya waktu. Novel mengungkapkan, dirinya saat ini akan memprioritaskan proses pengobatan matanya supaya bisa sembuh secara optimal.
"Sehingga penyembuhan mata kiri saya bisa optimal. Itu yang saya harapkan," terang sepupu dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Novel mengatakan, dirinya tak mengharapkan keadaannya yang seperti itu berlangsung terus-menerus. Ia berharap, ke depan, matanya dapat pulih seperti sebelumnya agar dirinya dapat berbuat yang lebih baik lagi.
Ia pun menuturkan, hingga operasi tahap kedua dilakukan, dirinya tidak bisa bekerja. Novel kembali menjelaskan, dia harus melakukan pengobatan hingga tuntas agar dapat bekerja secara optimal ketika sembuh nanti.
"Toh juga, dengan kondisi mata kiri yang tidak bisa melihat sama sekali, tentu apabila saya bekerja pun tidak optimal," tuturnya.
Iring-iringan Novel tiba di lokasi sekitar pukul 15.45 WIB. Suara gendang rebana menggema di jalan yang namanya sama dengan nama masjid tempat Novel shalat.
Setelah turun dari kendaraannya, Novel langsung bertolak menuju pintu masjid untuk mengambil wudhu. Ia akan memberikan keterangan lebih lanjut setelah melaksanakan shalat.