Rabu 21 Feb 2018 11:34 WIB

Bina Siswa, Disdik Bogor Buat ''Bengkel'' Akhlak

Bengjel akhlak sebagai upaya pembinaan terhadap siswa dari perilaku negatif.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Disdik Bogor menggelar program Bengkel Akhlak yang berisi mentoring penanganan penyimpangan perilaku siswa di Bogor.
Foto: kotabogor.go.id
Disdik Bogor menggelar program Bengkel Akhlak yang berisi mentoring penanganan penyimpangan perilaku siswa di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menggelar mentoring penanganan penyimpangan perilaku siswa di kawasan Cipayung, Bogor, dari Senin (19/2) hingga Rabu (21/2). Diikuti 71 siswa SMP, mentoring diadakan sebagai upaya pembinaan terhadap siswa untuk terhindar dari perilaku negatif.

Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin, menjelaskan, mentoring ini menjadi salah satu program yang disebut Bengkel Akhlak dan Mental. "Diharapkan, usai mengikuti pembinaan, siswa dapat mengubah perilakunya menjadi lebih baik," ujarnya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (21/2).

Menurut Fahrudin, mentoring diadakan usai melihat perilaku siswa yang belakangan ini sudah di luar batas kewajaran. Apabila tidak diberi bimbingan, baik dari keluarga maupun pihak sekolah, tidak menutup kemungkinan mereka akan tumbuh jauh dari nilai-nilai kebaikan.

Program Bengkel Akhlak, Fahrudin menambahkan, dikemas dalam bentuk bimbingan mental dengan menghadirkan berbagai narasumber dari latar belakang beragam. Di antaranya kepolisian, personil TNI dan motivator Emotional Spirit Quotation (ESQ).

Tidak sekadar teori, program juga menyelipkan acara outbound pada akhir acara. Dengan program dan materi pembelajaran ini, Fahrudin berharap, dapat membantu memperbaiki akhlak dan mental siswa.

"Untuk selanjutnya mampu menularkan perilaku positif tersebut kepada siswa lainnya di lingkungan sekolahnya masing-masing," tuturnya.

Lebih jauh ia berharap, program Bengkel Akhlak bisa memberikan kontribusi positif bagi pembinaan para siswa di Kota Bogor. Sehingga tidak akan lagi ditemui tawuran antarpelajar ataupun penyimpangan perilaku lain. Selain itu, menurut Fahrudin, program ini bisa membentuk pelajar berakhlak mulia, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dalam rangka menyongsong generasi emas era milenial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement