Selasa 20 Feb 2018 20:13 WIB

Warga Galakkan Siskamling untuk Cegah Penganiayaan Ulama

Sebelumnya telah dibentuk polisi penjaga umat yang digagas Polres Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Pos Siskamling
Foto: Antara
Pos Siskamling

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi meminta warga menggalakkan kembali kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling). Langkah ini salah satunya untuk mencegah adanya upaya penganiayaan ulama yang marak terjadi di beberapa daerah. "Ulama jangan terlalu khawatir, namun siaga dengan menggalakan Siskamling," terang Sekretaris MUI Kota Sukabumi, Muh Kusoy kepada wartawan, Selasa (20/2).

Terlebih lanjut dia sebelumnya di Sukabumi telah dibentuk polisi penjaga ummat yang digagas Polres Sukabumi Kota beberapa waktu lalu. Menurut Kusoy, di setiap Siskamling nantinya bekerja sama dengan Polsek setempat. Selain itu, dia mengatakan, ketika ada seseorang yang mencurigakan maka segera dilaporkan kepada aparat kepolisian agar ditindaklanjuti.

Kusoy mengatakan, warga tidak boleh main hakim sendiri dan harus menyerahkan kasus hukum kepada polisi. Sementara para ulama perannya berdakwah dan menentramkan umat.

Sebelumnya, Polres Sukabumi Kota membentuk satuan tugas (satgas) polisi penjaga umat Senin 12 Februari 2018. Langkah ini dilakukan untuk menangani isu penganiayaan ulama yang berkembang akhir-akhir ini. "Satgas dibentuk untuk bisa meredam atau menangani terhadap kasus yang akan menjadi isu-isu terhadap ulama dan agama," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro.

Keberadaan satgas ini, lanjut dia tidak hanya melakukan penegakan hukum akan tetapi mengedepankan counter opini. Selain itu, Susatyo mengatakan, untuk menyadarkan masyarakat supaya cerdas dan bijak ketika membaca berita di media sosial. Harapannya, dia mengatakan, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di masyarakat.

Menurut Susatyo, polisi juga mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih peduli pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang isunya menjadi bermacam-macam. Oleh karena itu kata dia polisi bersama sejumlah elemen masyarakat dan tokoh ulama memberikan bantuan kepada yayasan yang peduli pada penanganan ODGJ.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement