REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabiro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan bila pemeriksaan dinyatakan baik rencananya penyidik senior KPK Novel Baswedan akan kembali ke Indonesia pada Kamis (22/2). Diketahui, Novel baru saja menjalani operasi tambahan pada pekan lalu.
"Jika hasil cek dan kontrol tekanan mata ke dokter besok hasilnya baik, maka Rabu akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dan Kamis direncanakan kembali ke Jakarta," ungkap Febri dalam pesan singkatnya, Senin (19/2).
Febri menuturkan, saat ini mata kiri Novel sedang proses penyembuhan setelah operasi tambahan. Menurut Febri, jika dari pengecekan tekanan mata besok kondisi baik, maka dokter akan mengizinkan Novel untuk kembali ke Tanah Air untuk rawat jalan. Kontrol rutin pun akan dilakukan dalam rentang waktu sekitar tiga minggu.
Sampai saat ini operasi tambahan yang dijalani Novel dipandang berhasil menggeser bagian yang tumbuh ke area yang belum tumbuh di tengah mata. Sehingga, bila sudah selesai recovery setelah operasi tambahan kemarin bisa direncanakan untuk operasi tahap dua.
Adapun untuk jadwal operasi tahap dua direncanakan pada bulan April 2018."Kami mohon doanya agar perkembangan kesehatan semakin membaik sehingga Novel bisa berkumpul kembali bersama keluarga seperti kita semua. Dan agar Novel bisa kembali bekerja di jalan pemberantasan korupsi di KPK," tutur Febri.
Diketahui, penyidik senior KPK Novel Baswedan masih berada di Singapura dan masih harus melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri. Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosa sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut.
Hingga kini kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel masih misteri. Sampai sekarang, pihak Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap motif di balik teror tersebut.
Perkembangan kasus itu sendiri, terakhir pihak Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah yang diduga pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Dari sketsa yang dipaparkan, pelaku pertama berciri-ciri pria berambut cepak dan berkulit gelap. Sementara satu terduga lainnya berambut panjang dan berkulit putih.