REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi kini menjadi salah satu tokoh yang kerap dikejar para pewarta mengingat segudang prestasinya dalam memimpin NTB selama dua periode. Tak hanya di daerah yang dipimpinnya, melainkan juga di daerah lain.
TGB memang dikenal sebagai seorang ulama yang kerap mengisi waktu luangnya sebagai gubernur untuk berdakwah saat akhir pekan tiba. Kegiatan ini telah dilakukan sejak lama, bahkan sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di NTB.
TGB juga menyempatkan diri memenuhi undangan silaturahmi dan memberikan tausiyah di Pondok Pesantren Modern Islam As Salam pada Sabtu (17/2). Seusai memberikan tausiyah, TGB diberondong sejumlah pertanyaan oleh pewarta yang sudah menunggu.
Beragam pertanyaan seputar maraknya pejabat yang terjerat korupsi hingga kasus penyerangan ulama mendapat jawaban lugas dari TGB. Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia ini menekankan pentingnya perlindungan bagi para ulama dan tokoh agama.
"Penyerangan terhadap ulama itu tidak bisa diterima, dengan alasan apapun negara harus mampu hadirkan perlindungan, tidak hanya kepada ulama, tapi juga ke seluruh anak bangsa," ujar TGB di PPMI As Salam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (17/2).
Menurut TGB, para tokoh agama harus mendapatkan perhatian lebih dalam hal perlindungan mengingat peran besar para tokoh agama di tataran masyarakat dalam menjaga masyarakat, memotivasi, dan membangun bangsa. TGB menilai, perlindungan ini menjaga agar simpul-simpul masyarakat ini tidak terganggu yang bisa berakibat tidak berjalannya fungsi pengayoman dan pembinaan para tokoh agama.
"Jadi penganiayaan terhadap tokoh agama termasuk kiai, dan juga di gereja itu harus dituntaskan oleh pemerintah melalui penegak hukum dari A sampai Z, supaya spekulasi tidak berkepanjangan dan energi pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak sia-sia karena isu-isu seperti ini," lanjut TGB.
Yang menarik, para pewarta juga bertanya mengenai isu TGB yang marak diperbincangkan maju dalam kontestasi Pilpres 2019. TGB mengaku bersyukur mendapat kepercayaan dari masyarakat terkait hal ini.
Meski begitu, TGB menyerahkan sepenuhnya masa depannya kepada Allah SWT. "Kalau ada aspirasi, Alhamdulillah sebagai tanda kepercayaan dari masyarakat, bagaimana ke depannya saya sebagai seorang yang beriman kita serahkan kepada Allah, dan sejarah yang akan menentukan ke depannya," kata TGB menambahkan.