Senin 12 Feb 2018 18:07 WIB

Banjir Landa Delapan Kecamatan di Cirebon

Banjir terjadi karena luapan air sungai dan rob.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -- Banjir menerjang delapan kecamatan di Kabupaten Cirebon sejak Jumat (9/2). hingga Senin (12/2). Selain meluapnya sungai yang berhulu di Kabupaten Kuningan, banjir juga diperparah dengan rob di pesisir Kabupaten Cirebon.

 

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Cirebon, delapan kecamatan yang terendam banjir, yakni Kecamatan Plered, Mundu, Kedawung, Gunung Jati, Plumbon, Lemahabang, Astanajapura dan Pangenan. Di delapan kecamatan itu total ada 8.946 rumah yang terendam banjir dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak sebanyak 10.990 KK.

 

"Saat ini banjir masih terjadi di Kecamatan Pangenan," ujar Kasi Kedaruratan danLogistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, Senin (12/2).

 

Eman menjelaskan, banjir di Kecamatan Pangenan merendam seribuan rumah warga pada Senin (12/2) mulai sekitar pukul 04.00 WIB. Adapun rumah warga yang terendam banjir masing-masing di Desa Japura Lor sebanyak 550 rumah, Desa Astanamukti sebanyak 97 rumah, Desa Rawa Urip 182 rumah, Desa Bandengan 50 rumah, Desa Pangenan 150 rumah, dan Desa Pengarengan sebanyak 430 rumah.

 

Menurut Eman, ketinggian air banjir bervariasi, bahkan ada yang mencapai 120 sentimeter. Sejumlah warga pun ada yang mengungsi, seperti di balai desa, masjid maupun mushala.

 

Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam jalur Pantura di Kecamatan Pangenan, terutama jalur Cirebon menuju Jawa Tengah, dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter. Meski banjir yang merendam jalur Pantura secara perlahan mulai menyusut pada siang hari, tetapi pengemudi harus tetap melaju perlahan karena air masih tergenang.

Eman menerangkan, banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Cirebon disebabkan oleh meluapnya sungai akibat hujan lebat di daerah hulu, yaitu Kabupaten Kuningan. Kondisi itudiperparah dengan adanya rob di pesisir pantai Cirebon.

 

"Akibat rob, air tidak bisa mengalir ke laut dengan cepat," ucap Eman menerangkan.

Lebih jauh Eman mengungkapkan, BPBD Kabupaten Cirebon sudah meluncurkan peralatan darurat untuk mengatasi bencana. Pihaknya pun sudahmendistribusikan bantuan dari lembaga lainnya bagi para korban banjir.

 

Tak hanya itu, BPBD Kabupaten Cirebon juga sedang meminta persetujuan dan tanda tangandari bupati Cirebon untuk penetapan status darurat bencana. Pasalnya, wilayah yang terdampak banjir cukup luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement