Senin 12 Feb 2018 17:20 WIB

Atasi Kemacetan Depok Berharap Bangun Flyover Markaswangi

Pemkot terus jalin komunikasi intens dengan Kementerian PUPR terkait Markaswangi.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
flyover (ilustrasi)
Foto: Republika/Darmawan
flyover (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap di Kota Depok, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera akan membangun flyover Margonda, Dewi Sartika dan Siliwangi (Markaswangi). Selain itu, rencananya flyover Markaswangi juga akan dihubungkan dengan pembangunan flyover dari Jalan Dewi Sartika hingga ke RS Bhakti Yuda di Jalan Sawangan.

"Kami akan terus menjalin komunikasi intens dengan Kementerian PUPR terkait rencana mega proyek infrastruktur flyover Markaswangi untuk segera diwujudkan," ujar Kepala DPUPR Pemkot Depok, Manto, di Balai Kota Depok, Senin (12/2).

DPUPR Pemkot Depok telah merancang flyover Markaswangi sejak 2015. Rancangannya tidak saja membangun flyover tapi juga merancang pembangunan underpass di kawasan Jalan Dewi Sartika yang kerap menjadi titik kemacetan karena terdapat lintasan rel kereta api.

"Sudah sejak 2015 kami telah merancang Markaswangi, ada dua pilihan, membangun flyover atau underpass. Dua pilihan tersebut sudah ada Detail Engenering Design (DED)," ungkap Manto.

Menurut Manto, Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Mahfudz Abdurrahman juga telah mendesak Kementerian PUPR untuk aktif merespon kajian pembangunan flyover atau underpass Markasangi.

"Saat ini Kementerian PUPR sudah membuat kajiannya, untuk realisasi pembangunannya kemungkinan di 2020," terangnya.

Diutarakan Manto, apakah nantinya akan dibangun flyover atau under pass, itu tergantung kajian dari Kementerian PUPR. Pelaksanaan pembangunanya juga akan dibentuk tim bersama Kementerian PUPR, Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Pemkot Depok.

"Jalan Dewi Sartika dan Jalan Sawangan itu merupakan jalan Provinsi Jabar (Jawa Barat). Sedangkan Jalan Margonda itu jalan nasional serta Jalan Siliwangi milik Depok. Jadi diperlukan kerjasama, termasuk soal pembebasan lahannya," tuturnya.

Terkait anggaran, Manto lebih menjelaskan, juga diperlukan koordinasi karena akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok, APBD Jabar, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Penggunaan anggaran juga sedang dikaji. Kalau dari kajian kami pembangunannya akan menelan anggaran kurang lebih Rp 700 miliar," paparnya.

Menurut Ketua Satgas Pemantau Pembangunan Depok (SP2D), Torben Rando Oroh, kawasan Jalan Dewi Sartika merupakan jalan penghubung utama yang saat ini setiap harinya selalu macet parah. Penyebabnya, selain ruas jalan yang kecil dengan volume kendaraan yang melintas cukup besar juga disebabkan karena terdapat lintasan rel yang setiap 15 menit kereta melintas.

"Memang jalan keluar mengatasi kemacetan dikawasan tersebut harus dibangun flyover atau underpass. Rencana pembangunannya sudah tiga tahun lalu, jadi kami juga mendesak untuk segera mungkin diwujudkan pembangunannya," ujar Rando.

Dia menambahkan, jika melihat rancangan megaproyek flyover Markaswangi, maka kendaraan dari arah Margonda atau sebaliknya dapat melewati beberapa titik tanpa harus melalui lampu merah. Salah satunya Jalan Siliwangi-Simpangan Depok, Jalan Dewi Sartika sampai Sawangan, serta Sawangan-Dewi Sartika sampai Siliwangi.

"Dari barat ke timur, utara ke timur atau sebaliknya tidak perlu melalui lampu merah dan melintasi rel kereta lagi. Jika terwujud flyover Markaswangi kemungkinan persoalan kemacetan di kawasan tersebut dapat teratasi," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement