REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyatakan, kepolisian akan memeriksa Perusahaan Bus yang mengalami kecelakaan di tanjakan Emen, Subang pada Sabtu (12/2). Sejumlah saksi pun telah dimintai keterangan.
"Sudah kita mintai keterangan beberapa orang kalau tidak salah empat orang kemudian akan dimintai keterangan juga pemilik atau perusahaan busnya," kata Setyo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2).
Setyo mengungkapkan, semua saksi diperiksa beserta barang bukti. Analisis Korps Lalu Lintas Polri pun sudah diperbantukan. Sehingga, saat analisis oleh Korlantas Polri selesai, dapat disimpulkan penyebab utama kecelakan, baik berupa human error, kesalahan mesin maupun kesalahan di bagian manajemen atau perusahaan. Analisis sendiri baru diketahui selama sepekan.
Sejauh ini, keterangan dari perusahaan pemilik, yakni PO Premium Fassion masih sangat diperlukan. "Banyak hal yang bisa diambil keterangan dari pemilik kendaraan," kata Setyo.
In Picture: Pemakaman Korban Kecelakaan Bus di Tangerang Selatan.
Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, penyidik dalam menangani kasus ini tetap mengedepankan faktor kemanusiaan. Polisi melakukan penanganan korban, evakuasi bus, dan pengaturan lalu lintas bersamaan dengan proses analisis yang dilakukan.
"Saat ini ada upaya scientific investigation yang dilakukan Polda Jabar dan di-back up Korlantas ada beberapa tool dibawa dan akan libatkan stakeholder yang ada, secepatnya akan kita cari apa penyebabnya," kata Iqbal.
Sebelumnya, kecelakaan maut ini terjadi pada Sabtu (10/2) sore hari. Pada saat itu bus pariwisata yang membawa rombongan wisatawan Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat, Tangerang Selatan mengarah dari arah Bandung ke Subang.
Di tanjakan Emen, bus melaju tak terkendali hingga menabrak sepeda motor bernomor polisi T 4382 MM yang kemudian kembali menabrak tebing sebelah kiri jalan hingga terguling di bahu jalan. Akibat kejadian ini, 27 orang tewas dan lainnya mengalami luka.