Ahad 11 Feb 2018 13:40 WIB

Buya Syafii Sebut Penyerangan Gereja Lidwina Tindakan Biadab

Hal itu dikatakan Buya saat mendatangi lokasi penyerangan di Gereja Santa Lidwina

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Hazliansyah
Gereja Santa Lidwina di Padukuhan Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Gereja ini mengalami penyerangan usai menggelar misa pada Ahad (11/).
Foto: REPUBLIKA/Wahyu Suryana
Gereja Santa Lidwina di Padukuhan Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Gereja ini mengalami penyerangan usai menggelar misa pada Ahad (11/).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, mengaku sangat kecewa atas kejadian yang menimpa Gereja Santa Lidwina. Sebab, suasana lingkungan begitu asri dan sangat kondusif untuk masyarakat lintas ras, agama maupun suku apapun.

"Saya benar-benar kecewa berat, kok di sini itu lo, motifnya apa," kata Buya yang datang ke lokasi, Ahad (11/2) pagi.

Ia pun menganggap kejadian mengamuknya salah seorang tidak dikenal itu sebagai perbuatan biadab. Karenanya, Buya menuntut Kepolisian untuk dapat menelusuri kejadian tersebut sampai tuntas.

Buya mengaku heran kejadian seperti itu bisa terjadi di Gereja Santa Lidwina yang berada di Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Terlebih, selama ini tidak pernah terjadi masalah.

"Suasana setempat kondusif, selama ini ndak ada persoalan," ujar Buya.

Sebelumnya, salah seorang pria tidak dikenal mengaku bertepatan dengan kegiatan misa yang tengah digelar Gereja Santa Lidwina. Menggunakan pedang, pria muda yang belakangan diketahui berasal dari Banyuwangi itu melukai setidaknya empat jemaat dan satu Polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement