Ahad 11 Feb 2018 11:15 WIB

Serang Gereja Santa Lidwina DIY, Pelaku Ditembak Polisi

Beberapa jemaat mengalami luka terkena sabetan senjata tajam.

  Gereja Santa Lidwina di Padukuhan Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Gereja ini mengalami penyerangan usai menggelar misa pada Ahad (11/).
Foto: REPUBLIKA/Wahyu Suryana
Gereja Santa Lidwina di Padukuhan Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Gereja ini mengalami penyerangan usai menggelar misa pada Ahad (11/).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seorang pemuda tidak dikenal yang mengamuk dengan menggunakan senjata tajam di Gereja Santa Lidwina Bedok, Jalan Jambon, Trihanggo, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (11/2), sekitar pukul 08.00 WIB. Polisi akhirnya dapat melumpuhkannya dengan dengan tembakan pada kakinya.

"Setelah pelaku mengamuk dan empat orang luka termasuk seorang pastur. Akhirnya ada polisi berpakaian preman yang datang dan langsung melumpuhkan dengan tembakan pada kakinya," kata saksi mata Danang Jaya warga Nogotirto, Gamping, Sleman di lokasi kejadian, Ahad.

Menurut dia, kejadian tersebut bermula saat Misa masih berlangsung yang dipimpin Romo Prier. "Tiba-tiba pelaku datang dengan membawa sebuah pedang sepanjang sekitar satu meter. Pelaku langsung merusak benda-benda yang ada di dalam gereja seperti patung dan perabot lainnya," katanya.

Ia mengatakan pelaku kemudian menyerang umat yang ada di dalam gereja sehingga menimbukan kepanikan di dalam gereja. "Pelaku kemudian mendatangi dan menyerang Romo yang sedang memimpin misa," katanya.

Danang mengatakan, karena pelaku terus mengamuk maka umat kemudian diminta keluar dan pelaku dikurung di dalam gedung gereja. "Beberapa saat kemudian datang polisi berpakaian preman dan langsung meminta pelaku menyerah. Namun karena pelaku tidak mau menyerah maka langsung dilumpuhkan dengan tembakan pada kakinya," katanya.

Ia mengatakan meski pelaku sudah ditembak kakinya namun tetap berusaha menyerang anggota polisi tersebut. "Petugas polisi tersebut sampai jatuh dan hampir terkena sabetan pedang," katanya.

Setelah dilumpuhkan dengan tembakan, massa yang ada di luar gereja langsung masuk dan menangkap korban beramai-ramai dan membawanya keluar. "Pelaku dibawa ke Rumah Sakit UGM, sedangkan Romo dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement