REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi punya pandangan tersendiri soal pemimpin di era saat ini atau jaman now. Baginya, pemimpin jaman now seharusnya mampu menggunakan teknologi untuk melayani dan berkomunikasi dengan warganya. Sehingga, pemimpin jaman now mampu memosisikan diri dekat dengan rakyat lewat media teknologi.
"Jangan ngomong pemimpin jaman now, tapi (warga beli) beras enggak kebeli, bayar kuota bisa. Pemimpin jaman now produktif dan kerja keras. Jangan hanya sebagai mode saja. Pemimpin jaman now itu pemimpin efektif cepat layani masyarakat dan mampu berkomunikasi dengan teknologi," katanya usai menghadiri kegiatan Budaya Sunda di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (8/2) dini hari.
Ia mencontohkan, selama dua periode memimpin Kabupaten Purwakarta, para kepala desa (kades) dianjurkan cepat menyerap informasi. Sehingga, ketika ada warga mengalami keluhan kesehatan bisa segera tertangani.
"Manfaatkan teknologi sebagai pelayanan. Tidak boleh ketinggalan info. Saya selalu hukum kades kalau ada warganya sakit lebih dulu rame di medsos. Saya potong gajinya," tegasnya.
Meski begitu, ia mengakui, ada saja dampak buruk kemajuan teknologi, misalnya menjamurnya hoax. Tapi, ia tak ambil pusing dengan terpaan hoax. "Hoax santai saja, sudah biasa hoax-haox mah," sebutnya.
Penggunaan teknologi, kata dia juga akan digunakannya dalam Pilgub Jabar guna mendapatkan hati pemilih dari generasi milenial. "Pendekatan ke generasi milenial dapat terlihat dari kecerdasan pemimpin dalam menyampaikan visi. Saya nulis di medsos," ujarnya.