Senin 05 Feb 2018 19:10 WIB

Risma Ingin Ganti Mobil Dinas dengan Mobil Listrik ITS

Risma ingin mobil listrik itu kelar September.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Perwakilan delegasi dari Swiss melihat mobil listrik buatan mahasiswa ITS.
Foto: ITS
Perwakilan delegasi dari Swiss melihat mobil listrik buatan mahasiswa ITS.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meminta tim Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI SKO) ITS membuatkan mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Mobil listrik tersebut saat ini sudah memasuki tahap desain dan diharapkan selesai sebelum September 2018.

Risma mengaku memang ingin memiliki dan memakai mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Salah satu alasannya karena ingin mendukung program Presiden Joko Widodo yang sudah menandatangani Kesepakatan Paris tentang pengurangan emisi karbon.

"Ada yang mau bantu untuk CSR-nya. Nanti yang mengerjakan semuanya tim dari ITS dan mudah-mudahan enam bulan ke depan sudah bisa digunakan untuk mobil dinas," kata Risma di Surabaya, Senin (5/2).

Risma pun mengungkapkan alasan kenapa mobil listrik tersebut diharapkan selesai sebelum September 2018. Itu tak lain karena pada bulan itu akan ada acara internasional yang dihadiri oleh sekitar 32 negara dan terdiri dari beberapa kota. Pada acara itu, akan ada sekitar 1000 orang akan datang ke Surabaya.

Begitu pun pada November 2018 yang juga akan ada event internasional Startup Summit. Acara tersebut rencananya akan dihadiri kurang lebih 193 negara. Apabila mobil listrik tersebut selesai sesuai target, diharapkan bisa dilirik oleh para peserta event internasional tersebut.

"Makanya, sebelum event-event internasional itu diharapkan mobil yang ramah lingkungan itu sudah bisa digunakan. Saya pun tidak mempermasahkan desainnya," ujar Risma.

Sebagai kota yang terkenal dalam pengelolaan lingkungannya, Risma berharap, apapun yang disampaikan dan dikerjakannya mampu mencerminkan ramah lingkungan. Termasuk mobil dinasnya.

Risma juga tidak menutup kemungkinan kedepannya, para pejabat OPD di Surabaya menggunakan mobil dinas serupa. Namun, menurutnya hal itu tidak bisa instan. Menurutnya, proses peralihan mobil dinas tersebut harus bertahap.

"Kalau nanti ini berhasil, maka semua mobil dinas akan kami ganti dengan mobil listrik. Tapi ini tidak bisa sekaligus, harus pelan-pelan," kata Risma.

Project Leader mobil listrik nasional ITS Indra Sidharta, komitmen untuk segera menyelesaikan mobil listrik yang akan digunakan Risma tersebut. Ia dan 20 lebih timnya akan terus bekerja demi menyelesaikan mobil listrik berjenis SUV (Sport Utility Vehicle) sebelum Bulan September 2018.

"Yang pasti kami usahakan. Saat ini sudah masuk fase desain, kami pastikan dulu semuanya sudah sesuai aturan dan aman," kata Indra.

Indra juga memastikan, mobil listrik untuk Risma itu tidak jauh beda dengan mobil-mobil listrik ITS sebelumnya. Hanya saja motornya lebih besar. Jika biasanya 25 KW, maka mobil dinas ini motornya 100 KW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement