Jumat 02 Feb 2018 15:36 WIB

Fahira Idris: Waspadai Fenomena Orang Gila Aniaya Ulama

Peristiwa yang berpotensi memancing kemarahan warga harus diusut tuntas

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris.
Foto: Dok Humas DPD RI
Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, yang membidangi keagamaan Fahira Idris, prihatin dengan adanya peristiwa penganiayaan yang dialami dua ulama di Jawa Barat dalam waktu sepekan. Salah seorang di antaranya bahkan meninggal dunia.

Bahkan peristiwa terakhir meninggalkan duka mendalam karena Ustadz Prawoto meninggal dunia akibat penganiayaan seorang pria pada Kamis (2/1). Sebelumnya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung KH Emon Umar Basyri, pada Sabtu (27/1).

"Saya minta polisi mengusut kedua kasus kriminal ini hingga tuntas," kata Fahira Idris, Jumat (2/1).

Menurut Fahira, walaupun kedua orang penganiaya ini diduga sakit jiwa tapi proses hukum harus tetap berjalan terlebih sudah jatuh korban nyawa. Lanjut Fahira, pengadilan, berdasarkan fakta-fakta medis dan fakta lainnya di persidangan yang berhak memutuskan apakah para pelaku penganiayaan ini benar-benar sikat jiwa atau tidak.

"Memang jika melihat motif yang hampir sama bahkan pelakunya dua-duanya diduga sakit jiwa atau gila, kita patut waspada, namun tetap harus tenang dan jernih melihat fenomena ini," tambahnya.

Fahira juga berharap pihak kepolisian melihat fenomena ini sebagai hal yang serius. Kemudian mereka harus segera memetakan persoalan serta mencari solusinya agar para ulama dan ustaz bisa beraktivitas dengan tenang.

Dia meminta aparat keamanan menjaga kondusifitas Jawa Barat menjelang Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 mendatang. Lanjut Fahira, peristiwa-peristiwa penganiayaan yang menimpa ulama dan ustaz harus dipandang luas dan dari berbagai sudut pandang. Sehingga tidak mudah menyimpulkan kejadian-kejadian ini hanya peristiwa kriminal biasa.

"Peristiwa sekecil apapun menjelang pilkada serentak ini, apalagi yang berpotensi memancing kemarahan warga, patut dicurigai dan harus diusut tuntas. Saya berharap polisi bergerak cepat mengusut tuntas kedua peristiwa ini," tutup Fahira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement