Jumat 02 Feb 2018 11:43 WIB

Dua Versi Kronologi Guru Tewas Dianiaya Siswa

Guru Budi Cahyono diduga mengalami pecah pembuluh darah.

Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Guru kesenian di SMA Negeri I Torjun, Sampang, Budi Cahyono, tewas dipukuli siswanya berinisial HI. Budi meninggal dunia diguga karena pembuluh darahnya pecah akibat dipukuli HI.

Peristiwa ini berawal saat Budi menyampaikan pelajaran kesenian. Seperti dikutip dari laporan Antara, HI saat itu tertidur di kelas. Budi langsung mendekati HI dan mencoret pipinya dengan tinta.

Tindakan itu sudah biasa dilakukan kepada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran yang ia sampaikan. Namun, sang siswa HI langsung berdiri dan memukul sang guru hingga mengenai pelipis wajahnya.

Versi lain menyebutkan Budi menegur HI yang berulah di dalam kelas. "Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB siang tadi," kata Kepala SMA Negeri I Torjun Sampang, Amat, kepada wartawan per telepon.

"Saya sendiri sebenarnya sedang tidak berada di dalam kelas, informasinya HI ditegur oleh Pak Budi saat pelajaran kesenian terakhir itu,'' katanya. ''Kemungkinan anak ini masih mengulang kembali kesalahannya (berulah, red) dan tiba-tiba HI memukuli Pak Budi."

Namun aksi HI tidak sampai di situ. Seusai pulang sekolah, siswa itu menunggu guru Budi di Jalan Raya Jrengik dan kembali menganiaya sang guru. Sesampainya di rumahnya, Budi tiba-tiba pingsan dan langsung dirujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya. Hasil diagnosis dokter menyebutkan yang bersangkutan mengalami mati batang otak dan semua organ dalam sudah tidak berfungsi.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement