Rabu 31 Jan 2018 06:45 WIB

Dibentuk Tim Tata Ulang Rute Angkot Tanah Abang

Penataan ulang ini difokuskan untuk beberapa trayek angkot yang terdampak

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Kendaraan angkutan umum jurusan Tanah Abang terparkir saat melakukan aksi demo di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (29/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kendaraan angkutan umum jurusan Tanah Abang terparkir saat melakukan aksi demo di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, dalam pertemuannya dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno dan Dinas Perhubungan DKI disepakati akan dilakukan penataan ulang terhadap rute angkot yang melewati kawasan Tanah Abang.

Penataan ulang ini difokuskan untuk beberapa trayek angkot yang terdampak akibat digunakannya Jalan Jatibaru untuk pedagang kaki lima (PKL) dari pagi hingga sore hari.

"Supaya benar-benar nanti masuk wilayah-wilayah permukiman. Nah ke depannya nanti tidak ada lagi mikrolet yang ada di jalanan protokol begitu. Tadi sudah sepakat sama pak Kadis (Perhubungan), tim re-routing segera kita bentuk," kata dia usai bertemu Sandi di Balai Kota, Selasa (30/1).

(Baca: Sandiaga Ingin Adu Data dengan Dirlantas Soal Tanah Abang)

Shafruhan juga menyebut ada oknum tertentu yang mengancam sopir angkot jika tidak ikut aksi demo di kawasan Tanah Abang. Ia mengklaim mendapat informasi langsung dari sopir. "Kan kita undang sopirnya, kita tanya sopirnya, dia merasa diancam. Ini kan yang digerakkan para sopir," ujar dia.

Dia mengatakan, Organda telah melakukan pertemuan pada pekan lalu dengan para sopir yang rutenya melewati Tanah Abang. Ia mengklaim para sopir menyatakan sebenarnya tidak ingin mengikuti aksi demonstrasi. Dia mengindikasikan ada yang menggerakkan para sopir untuk melakukan demo.

Menurutnya, penataan kawasan Tanah Abang termasuk penutupan Jalan Jatibaru sudah disepakati Organda dengan Dishub DKI. Ia menyebut penataan tersebut juga dalam rangka membantu pengemudi angkot. Sebab, menurutnya, sebelum ditata, kesemerawutan di Tanah Abang memang terjadi dan justru merugikan angkot sendiri.

"Nah kerugian yang diterima oleh pengusaha maupun pengemudi itu adalah waktu, uang, karena bahan bakar lebih banyak yang keluar, sama energi," katanya.

Beberapa angkot yang terdampak akibat penutupan Jalan Jatibaru adalah M08 rute Tanah Abang-Jakarta Kota, angkot M09 rute Tanah Abang-Kebayoran, angkot M10 rute Tanah Abang-Jembatan Lima, angkot M11 rute Tanah Abang-Meruya dan JB03 rute Grogol-Tanah Abang. Sopir angkot sempat demo di Balai Kota pada Senin (22/1) meminta jalan kembali dibuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement