Ahad 28 Jan 2018 12:22 WIB

Polisi Lakukan Prarekontruksi Penganiayaan Kiai Umar Basri

Kiai Umar Basri dianiaya seusai shalat subuh oleh orang tidak dikenal

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CICALENGKA -- Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bandung melakukan kegiatan proses prarekontruksi di pondok pesantren Al Hidayah (Santiong), Ahad (28/1). Kegiatan tersebut dilakukan setelah terjadi peristiwa penganiayaan terhadap pimpinan pondok pesantren Al Hidayah, Kiai Umar Basri, Sabtu (27/1) seusai shalat subuh oleh orang tidak dikenal.

Berdasarkan pantauan, sejak pukul 09.00 WIB, aparat kepolisian sudah berjaga-jaga di gerbang masuk pondok pesantren bersama para santri Al Hidayah. Selain itu, masyarakat sekitar turut penasaran ingin mengetahui kegiatan yang banyak dipenuhi kepolisian.

Sementara, awak media dilarang untuk memasuki ke dalam halaman pondok pesantren. Terlihat, proses prarekontruksi tengah berlangsung. Nampak hadir Kapolres Bandung, AKBP M Nazly Harahap didampingi oleh Waka Polres Bandung.

Sekitar pukul 10.30, mobil kijang milik aparat kepolisian yang diparkir di sisi jalan masuk ke halaman pondok pesantren. Kemudian tidak lama, beberapa orang aparat masuk ke mobil dan kendaraan langsung meninggalkan lokasi pondok pesantren.

Tidak lama dari itu, Kapolres Bandung bersama Waka Polres Bandung meninggalkan tempat pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Umar Basri. Beberapa petugas masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga pelaku penganiayaan turut diamankan dalam mobil tersebut. Tidak hanya itu, terduga pelaku sebelumnya berhasil ditangkap sekitar pukul 20.30, Sabtu (27/1) dengan kondisi mengalami gangguan kejiwaan.

Ditemui usai kegiatan pra rekontruksi Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Firman Taufik mengatakan sejak kejadian pihaknya terus melakukan pencarian dan mengumpulkan para saksi serta mencari pelaku yang diduga melakukan tindakan penganiayaan terhadap kiai yang akrab disapa Ceng Emon.

"Kita lakukan prarekontruksi, nanti akan dilakukan gelar setelah hasil pemeriksaan saksi," ujarnya kepada wartawan saat ditemudi di Pondok Pesantren Al Hidayah, Santiong, Ahad (28/1).

Saat ditanyai lebih lanjut perihal terduga pelaku ditangkap dimana. Dirinya enggan memberikan keterangan lebih lanjut. "Kesimpulan lebih lanjut nanti akan dikabari," ungkapnya.

(Baca: Kondisi Terkini Kiai Umar Basri yang Alami Penganiayaan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement