Senin 22 Jan 2018 16:19 WIB

Pengadaan Hercules Baru, Menhan: yang Lama Saja Aman Kok

Menham menilai pemeliharan terhadap pesawat Hercules yang ada masih kurang

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Menhan Ryamizard Ryacudu saat menjadi pembicara dalam Dialog Rasina di New Delhi, India, Kamis (18/1)
Foto: Dok Kemenhan
Menhan Ryamizard Ryacudu saat menjadi pembicara dalam Dialog Rasina di New Delhi, India, Kamis (18/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu setuju dengan adanya rencana pengadaan pesawat angkut Hercules. Namun, menurutnya pengadaan itu tak perlu banyak-banyak. Ia juga mengatakan Indonesia kurang melakukan pemeliharaan terhadap pesawat Hercules yang ada.

"Saya setuju saja. Tidak usah banyak-banyak yang penting ada," ujar Ryamizard usai melakukan rapat terbatas tingkat menteri di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/1).

Ryamizard kemudian membandingkan kondisi pesawat Hercules di Indonesia dengan negara-negara asia lain. Ryamizard menilai, India dan Singapura menggunakan pesawat Hercules yang juga sudah berumur.

"Kalau kita lihat India dan Singapura yang hebat itu, Herculesnya yang lama-lama juga. Kita saja yang kurang pemeliharaan," katanya.

Pesawat yang baru nantinya akan tak jauh berbeda dengan pesawat yang lama, yang baru hanya di sisi kenyamanan dan keamanan pesawatnya. Meski demikian, Ryamizard menuturkan, pesawat Hercules yang Indonesia miliki masih dalam kondisi aman untuk digunakan.

"Yang lama saja aman kok. Sudah berapa puluh tahun tuh. Sudah 50 tahun enak saja dipakai," ucapnya.

Terkait berapa banyak yang akan dibeli, Ryamizard mengatakan, akan dibicarakan terlebih dahulu. Ia tentu akan melihat anggaran yang ada terlebih dahulu sebelum memutuskan berapa banyak yang akan dibeli.

Ryamizard akan membicarakan soal pembelian pesawat Hercules ini dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Ia akan menghitung berapa kebutuhan pesawat Hercules dan menghitung-hitung anggaran yang ada.

"Kita hitung-hitung. Kita tentara rakyat hubungannya untuk rakyat. Jangan kita mikir diri sendiri baru rakyat," ungkapnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, pihaknya merencanakan, pesawat Hercules diganti dengan pesawat yang sama namun beda tipe. Rencananya, pesawat Hercules yang baru nanti akan menjadi tipe J.

"Termasuk pesawat angkut ringan dan helikopter itu yang saya katakan dalam renstra kedua alutsista TNI AU masih perlu penambahan. Namun semuanya sudah ada di renstra," kata Hadi usai serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement