REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, proyeksi pembangunan TNI Angkatan Udara (AU) di waktu mendatang diarahkan untuk mencapai supremasi dan keunggulan di udara. Sasaran yang hendak dicapai berupa kekuatan pemukul udara strategis.
"Proyeksi pembangunan TNI AUdiarahkan untuk dapat mencapaiair supremacydanair superiority," ujar Hadi dalam amanatnya pada kegiatan upacara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/1).
Lebih lanjut Hadi menerangkan, sasaran yang ingin dicapai adalah kekuatan pemukul udara strategis. Hal itu perlu dicapai untuk menghadapi duatitik masalah dalam bentuk komposit yang berisi pesawat-pesawat tempurmulti-roledari generasi empat setengah.
"Pembangunan TNI AU juga diarahkan pada kemampuan mobilitas serta proyeksi kekuatan pada lingkup nasional, regional dan global," katanya.
Ia menjelaskan, sistem pertahanan udara juga akan diintegrasikan dengan matra lainnya dalam suatu jaringan bertempur atauNetwork Centric Warfare(NCW). Pada pembangunan kekuatan selanjutnya, kata Hadi, juga akan mengaplikasikan konsep berperang denganUnmanned Combat Aerial Vehicles(UCAV) yang berbasis satelit.
Hadi juga menyebutkan, tantangan tugas TNI AU ke depan tidaklah semakin ringan.Namun, dengan kebersamaan seluruh prajurit,TNI AU akan mampu melaksanakan tugas dengan baik dalam menegakkan kedaulatan serta menjaga keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa.
"Kita harus bertekad membangun tentara yang profesional, disiplin, militan dan rendah hati, melalui profesionalisme, disiplin dan militan, menjadikan TNI hebat dalam segala medan tugas," jelasnya.
Hari ini, Hadi melaksanakan sertijab KSAU kepada Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Hadi yakin dengan latar pendidikan dan kinerjanya, Yuyu dapat mengemban tugas sebagai KSAU dengan baik. "Saya yakin dan percaya, dengan background pendidikan dan pengalaman tugas yang dimiliki, Marsekal mampu mengemban tugas dengan sebaik-baiknya," tutur Hadi.