REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Tim Satuan Tugas Terpadu Kemanusiaan untuk Kabupaten Asmat, Papua, mengevakuasi 14 penderita gizi buruk dan campak dari Distrik Atsi ke Agats, Ibu Kota Kabupaten Asmat. Mereka dievakuasi untuk menjalani pengobatan di RSUD setempat.
Informasi yang diterima dari Kabib Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, Jumat (19/1), menyebutkan bahwa evakuasi belasan pasien gizi buruk dan campak itu menggunakan kapal milik Satuan Polisi Perairan Polres Mimika.
"Anggota kami mengevakuasi 14 orang terdiri atas 11 anak-anak penderita gizi buruk, satu orang mengalami patah kaki dan tangan serta dua bayi lantaran keluarga mereka terkena penyakit campak dan sementara dalam proses pengobatan. Ikut serta bersama mereka yaitu para orang tua. Mereka semua dirujuk ke RSUD Asmat," ujar Kombes.
Disebutkannya, awalnya kapal milik Satuan Polisi Perairan Polres Mimika itu berangkat menuju Distrik Atsi untuk mengantar peralatan medis dan bahan makanan yang disalurkan oleh Bhayangkari Polda Papua, Bank Papua dan BRI serta instansi lainnya.
Kapal yang ditumpangi empat anggota Polri itu bergerak dari Dermaga Agats sekitar pukul 06.00 WIT. Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam, kapal tersebut tiba di Pelabuhan Distrik Atsi.
"Peralatan medis dan bahan makanan diserahkan kepada tim medis Bidokkes Polda Papua dan Tim Satgas lainnya yang sudah berada di Distrik Atsi. Bahan makanan yang dibawa seperti biskuit, susu untuk anak balita, air kemasan, beras, minyak goreng dan bahan makanan lainnya," jelas Kombes Kamal.
Saat kembali ke Agats, kapal tersebut membawa belasan penderita gizi buruk dan campak bersama orang tua mereka guna melanjutkan pengobatan di RSUD Asmat di Kota Agats. "Anak-anak ini akan diberikan makanan tambahan agar kondisi mereka bisa segera pulih," ujar Kombes Kamal.
Kedatangan belasan penderita gizi buruk dan campak dari Distrik Atsi tersebut disambut oleh Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Papua Kombes Polisi Dr Ramon Amiman bersama tim bertempat di Dermaga Agats. Selanjutnya, seluruh pasien gizi buruk dan campak tersebut dibawa menuju RSUD Asmat.
Wabah campak dan gizi buruk menyerang hampir seluruh distrik dan kampung di Kabupaten Asmat sejak periode Juli-September 2017. Hingga kini dilaporkan sekitar 61 anak-anak meninggal dunia akibat serangan campak dan gizi buruk di wilayah itu.